Manado — Pahlawan nasional asal Sulawesi Utara, Sam Ratulangi, akhirnya akan difilmkan.
Produksi film ini sendiri telah dirilis beberapa waktu lalu di Manado dan rencananya akan tayang pada 2019 mendatang.
Dengan difilmkannya tokoh yang melahirkan semboyan Si Tou Timou Tumou Tou ini pun membawa kebanggaan tersendiri bagi gereja merah putih, gereja nasional, gereja perjuangan Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM).
Bagaimana tidak, Sam Ratulangi punya andil besar dalam terbentuknya KGPM yang pada tanggal 29 Oktober 2018 nanti akan genap berusia 85 tahun.
Kepada BeritaManado.com, salah satu penulis buku sejarah KGPM, Pnt Tenni Assa menjelaskan, ketika menjadi anggota Volksraad di Jakarta, Sam Ratulangi sempat bertemu dengan Panitia Pembentukan Gereja Otonom di Minahasa yang diberi nama KGPM.
Bisa dibilang, semangat nasionalisme yang diusung KGPM turut didukung oleh Sam Ratulangi.
“Sam Ratulangi sangat mendukung perjuangan tersebut sampai di Batavia supaya disetujui oleh pemerintah Belanda,” ujar Tenni.
Lanjutnya, pendirian KGPM sejalan dengan semangat rakyat Indonesia ketika itu yang menginginkan kemerdekaan.
“Semangat nasionalisme inilah yang mendorong KGPM berjuang tidak saja diberikan kebebasan beribadah juga bisa hidup di negara yang merdeka,” kata Tenni.
Menurut Tenni, memang sudah seharusnya Sam Ratulangi difilmkan karena kisah perjuangan dan nilai-nilai hidup yang dimiliki Sam Ratulangi wajib diketahui generasi masa kini untuk diteladani.
“Sebagai putra KGPM tentu sangat bangga karena Sam Ratulangi adalah sosok pemimpin yang relijius. Ini terlihat dari perjuangannya yang mendahulukan kepentingan umum,” tutup Tenni.
(srisurya)