Manado, BeritaManado.com – Kesadaran masyarakat Indonesia untuk berinvestasi saham dinilai masih minim akibat kurangnya edukasi yang diberikan perusahaan yang menawarkan jasa tersebut.
Hal sama juga terjadi dalam pengajuan permodalan bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) yang sulit untuk didapatkan para pelaku usaha.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per tahun 2017, masih ada lebih dari Rp1000 Triliun dana pengajuan modal UKM yang belum terlayani.
Kondisi ini menjadi alasan hadirnya perusahaan peer to peer lending (P2P lending) PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran) yang menjadi solusi bagi permodalan UKM maupun investasi masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
“Kenapa Akseleran? Karena Akseleran adalah sarana yang baik bagi mereka untuk melakukan investasi yang aman dan menguntungkan juga dapat memperoleh pendanaan modal usaha yang selama ini sulit didapatkan dari perbankan maupun lembaga keuangan konvensional lainnya,” ujar CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Tambunan, dalam jumpa pers, Selasa (7/8/2018).
Ivan menjelaskan, kedatangan Akseleran ke Sulut bukan hanya untuk menawarkan produk dan bisnis namun mengedukasi masyarakat akan jasa keuangan dalam hal ini Financial Technology (Fintech).
Menurutnya, survey dari beberapa bank, masyarakat tidak terbiasa berinvestasi karena akses investasi itu tidak gampang.
“Berangkat dari situ, kami kasih akses investasi yang benar-benar mudah, 100 persen online dan dari Rp100 ribu sudah bisa (berinvestasi). Kami membuat inklusi keuangan yang membantu UKM dan masyarakat,” tambah Ivan.
Akseleran merupakan perusahaan rintisan (startup) berbasis investasi yang dibangun sejak Oktober 2017 dan sejauh ini sudah menyalurkan lebih dari Rp85 miliar dana pinjaman modal bagi UKM se-Indonesia dalam bentuk crowdfunding atau pembiayaan gotong royong secara online.
Jumlah ini dikatakan Ivan, salah satu yang tercepat di antara penyelenggara peer to peer lending lainnya.
“Tahun ini target kami bisa menyalurkan bantuan modal hingga Rp200 miliar dan tahun 2019 nanti bisa Rp800 juta sampai Rp1 triliun,” katanya.
Bukan hanya UKM, keuntungan dalam berinvestasi juga dirasakan para pemberi pinjaman (investor).
Melalui fitur peer to peer lending, investor dapat secara langsung memberikan pinjaman usaha dengan tingkat bunga yang kompetitif, sebesar 18-21% per tahun (bunga efektif), jauh di atas bunga yang diperoleh bila menabung atau mendepositokan dana di bank.
“Jumlah pemberi pinjaman (investor) mencapai 20 ribu orang di seluruh Indonesia. Untuk Manado ada dua persen atau sekitar 400 investor. Angka NPL (Non Performing Loan/rasio kredit bermasalah) masih terjaga stabil dibawa angka 0,9 persen. Artinya, Akseleran memberi perlindungan bagi pemberi pinjaman,” jelas Ivan.
Chief Marketing Officer PT Akseleran Andri C Madian mengatakan, untuk mendorong industri peer to peer lending makin menggeliat, Akseleran mendukung penyelenggaraan Indonesia Fintech Days 2018 yang akan berlangsung pada 8-9 Agustus di Four Points By Sheraton Manado.
“Momentum ini sangat baik untuk Akseleran dapat berada di tengah-tengah masyarakat dalam memberikan edukasi dan arti penting bagaimana berinvestasi yang aman maupun dalam memperoleh pendanaan modal usaha bagi para UKM,” kata Andri saat berkunjung ke redaksi BeritaManado.com.
Menurut Andri, Kota Manado dianggap oleh industri dan regulator sebagai market yang potensial.
“Manado adalah kota ketiga sesudah Medan dan Makassar yang menjadi lokasi pelaksanaan Fintech Days. Kami melihat potensi UKM di Sulut bahkan di Indonesia sangat besar dan belum terakomodir semua oleh jasa perbankan,” ujar Andri.
Bagi UKM yang ingin menjadi borrower (peminjam) modal, Akseleran menyiapkan tiga produk yaitu pembiayaan berbasis tagihan yaitu pembiayaan dengan agunan berupa tagihan dari invoice, pre order (PO), Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) dan kontrak.
Ada juga pembiayaan berbasis peralatan/mesin, persediaan dagang/inventory.
Untuk nominal peminjaman minimal senilai Rp75 juta dan maksimal Rp2 miliar dengan tingkat bunga pinjaman mulai dari 6.48%-17% flat per tahun.
Borrower juga dapat memilih jangka waktu pinjaman anda mulai dari 1 bulan sampai 24 bulan, sesuai kebutuhan dan cash flow cyle usaha.
Head of Public & Government Relation Akseleran Rimba Laut mengatakan PT Akseleran merupakan perusahaan yang telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Rimba menghimbau masyarakat yang ingin berinvestasi agar memilih perusahaan yang sudah terdaftar di OJK.
“Kami memberi edukasi investasi pada yang sudah terdaftar di OJK. Akseleran berbeda dengan yang perusahaan peer to peer lending lain. Dimana kami tetap ada agunan tapi bukan tanah dan bangunan melainkan tagihan, persediaan dagang atau mesin peralatan jadi lebih aman,” jelas Rimba.
Untuk nilai NPL 0,9%, lanjut Rimba adalah nilai nyata.
“Kenapa NPL hanya kecil? Karena kami fokus seleksi kredit. Walaupun persyaratan mudah, kami tidak sembarangan. Selama usaha itu punya cash flow (arus kas) yang oke maka bisa dibantu. Selain itu kami melihat agunan dari UKM dan karakter yaitu pengecekan apakah UKM ini pernah punya kredit macet atau tidak,” beber Rimba.
(Finda Muhtar)
Baca juga:
- Mengenal IVAN TAMBUNAN, CEO & Co-Founder Akseleran
- Fintech Day 2018 Dibuka, OJK Sosialisasi Alternatif Sumber Pendanaan Baru Bagi Sektor Usaha
- Akseleran Solusi Permodalan UKM dan Investasi Masyarakat Sulut
- Fintech Days Hadir di Manado! OJK Ajak Anak Muda Belajar Usaha Startup
- OJK Fintech Days akan Hadir di Manado