Minut, BeritaManado.com – Tuntas sudah pelaksanaan Selebrasi Paskah Remaja Sinode GMIM yang digelar di Desa Tontalete Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara, Sabtu (7/4/2018).
Insiden ‘tumbang’nya 90-an peserta sehingga harus dievakuasi dari jalur pawai, menjadi catatan penting untuk panitia agar kedepan tidak terulang kembali.
Pembina Remaja Jemaat Kanaan Pinaling wilayah Amurang 3, Eva Aruperes mengatakan, jalur selebrasi sepanjang 4,5 Kilometer (Km) sebenarnya cukup untuk dilalui para remaja.
Hanya saja, jalur pawai yang hanya satu arah membuat peserta yang sudah tiba di garis finish terpaksa harus kembali berjalan kaki ke lokasi parkir di garis start karena kendaraan tidak bisa tembus ke lokasi finish, menjemput peserta.
“Nah, waktu balik ke tempat parkir, itu beberapa adik remaja jatuh pingsan karena sudah capek,” kata Eva.
Menurut Eva, dari 90 peserta di jemaatnya ada 9 peserta yang pingsan, sakit maag dan sesak nafas.
“Kendala teknis seperti ini semoga tidak terulang pada selebrasi berikutnya,” pesan Eva.
Sementara itu, Ireine Buyung pembina remaja GMIM Musafir Paniki Baru Kecamatan Talawaan Minut, meminta agar panitia lokal bisa menambah akomodasi air minum bagi peserta.
“Masih banyak peserta yang tidak mendapat air minum di jalan. Mungkin karena peserta terlalu banyak sehingga air minum tidak cukup,” kata Ireine.
Pantauan BeritaManado.com di lapangan, sejak dilepas sekitar pukul 12.30 WITA, proses selebrasi yang awalnya lancar tiba-tiba mulai tidak kondusif sekitar pukul 17.00 WITA.
Satu per satu mobil ambulans hilir mudik di jalur pawai yang ramai sehingga atraksi sejumlah peserta harus terhenti.
Pukul 18.00 WITA, situasi makin tidak terkontrol.
Mobil ambulans dengan kecepatan tinggi semakin intens menerobos jalur pawai yang padat.
Para peserta berhamburan ke pinggir jalan.
Belum lagi motor yang mengangkut peserta pingsan.
Beberapa mobil pribadi dan mobil patroli Polsek Kema juga lalu lalang mengevakuasi peserta yang sakit.
“Situasi begini membuat selebrasi jadi tidak bermakna. Apalagi sudah banyak peserta yang menyanyikan lagu-lagu duniawi dan bergoyang-goyang terlalu fulgar. Sungguh disesalkan,” kata sejumlah warga yang menyaksikan selebrasi tersebut.
Ketua Umum Panitia Selebrasi Paskah Remaja Sinode GMIM, Melky Pangemanan tidak dapat dikonfirmasi mengenai masalah ini.
Pasalnya, Melky terlihat sudah meninggalkan lokasi kegiatan sejak siang hari dan tidak dapat dihubungi melalui telepon genggam.
Pembina panitia pelaksana Richard Dondokambey SSTP, yang dikonfirmasi soal ini mengatakan, panitia sudah semaksimal mungkin melakukan hal yang terbaik demi suksesnya kegiatan ini.
“Dan soal banyaknya remaja GMIM yang pingsan saat pawai, diduga karena kondisi yang tidak fit, dan mungkin belum makan, kemudian sudah makan cemilan atau snack, yang akhirnya asam lambung naik. Kalau soal air minum ada ribuan karton yang disediakan, dan telah disalurkan ke pos-pos sepanjang jalan Tontalete sampai Kema,” jelas Dondokambey, yang adalah Camat Kema.
(Finda Muhtar)
Baca Juga:
Puluhan Remaja Pingsan, Kantor Camat dan Polsek Kema Jadi Rumah Sakit
60-an Ribu Peserta Selebrasi Paskah Remaja Sinode GMIM Padati Kema
137 Personel Polres Minut Amankan Selebrasi Paskah Remaja Sinode GMIM