Minut, BeritaManado.com – Pembangunan proyek mitigasi bencana atau yang biasa disebut pemecah ombak, Desa Likupang II Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara rupanya tidak selalu memberi dampak positif bagi masyarakat.
Belakangan ini, para nelayan di pesisir Likupang II justru menjerit karena mengalami kesulitan saat menambatkan perahu serta menurunkan hasil tangkapan ikan di laut.
“Batu-batu dari proyek ini sering mencelakakan kami. Banyak nelayan yang terluka saat menurunkan ikan dari kapal karena tidak ada tempat untuk berjalan,” keluh Djapar, salah satu nelayan setempat, saat ditemui Senin (2/4/2018).
Pantauan BeritaManado.com, pembangunan proyek pemecah ombak rupanya tidak dibarengi dengan pembangunan fasilitas tangga untuk nelayan.
Akibatnya, sejumlah pemilik perahu tangkap ikan, secara inisiatif mengecor beberapa bagian batu menjadi tangga darurat.
Bahkan dermaga yang sudah dibangun disitu juga tidak dimanfaatkan oleh nelayan.
Kapal penumpang dari wilayah kepulauan bahkan kesulitan untuk menepi, apalagi untuk mengangkat dan menurunkan barang dari perahu.
Tidak hanya nelayan, dampak negatif lain yang muncul sejak kehadiran proyek ini adalah ancaman serangan nyamuk Demam Berdarah Deque (DBD) yang timbul dari genangan air laut yang naik ke wilayah daratan.
Menurut Patu, dulunya sebelum ada proyek ini, air laut yang naik, bisa surut lagi ke laut.
Namun sekarang menjadi genangan dibawa kolong rumah-rumah warga.
“Jadi tidak benar kalau sekarang sudah tidak pernah banjir disini. Banjir tetap ada kalau ombak laut tinggi. Parahnya sekarang air yang naik justru tidak bisa kembali ke laut, malah menggenang menyebabkan bau busuk dan nyamuk,” ujar Patu yang cemas dengan kesehatan keluarganya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sadrak Tairas ketika dimintai tanggapan mengenai kondisi membenarkan kesulitan yang dialami para nelayan.
“Sejak tahun lalu saya sudah usul buat dermaga di Likupang, untuk membantu nelayan. Semoga tahun 2019 sudah terealisasi dan ini masih akan dikoordinasi kembali dengan provinsi,” kata Tairas.
(rds)