Kotamobagu, BeritaManado.com – Tindak pencurian kayu dalam khawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW) Kabupaten Bolaang Mongondow kembali terjadi.
Beruntung, Tim Polisi Khusus Kehutanan Balai TNBNW berhasil menggagalkan aksi tersebut, Rabu (24/1/2018).
Data yang dihimpun, Tim Polisi Khusus Kehutanan berhasil mengamankan satu truk bermuatan kayu di Kotamobagu dengan plat nomor DB 8690 DD.
Kayu dari jenis cempaka ini diduga diambil secara ilegal dari dalam kawasan taman nasional di daerah Toraut, Dumoga Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow.
Truk bermuatan 10,493 meter kubik kayu ini berasal dari Sampaka, Toraut Utara dan akan dikirim ke Manado.
“Pada saat ditangkap, pelaku tidak dilengkapi dengan dokumen pengangkutan kayu. Kasus ini akan segera dilimpahkan penyidikan ke Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2HLHK) Seksi Wilayah III Manado,” ujar Kepala Balai TNBNW, Lukita Awang Nistyantara, dalam keterangan pers Kamis (25/1/2018).
Lukita mengatakan penangkapan truk pembawa kayu ilegal ini merupakan hasil pengintaian yang telah dilakukan beberapa hari sebelumnya, dalam rangkaian patroli pengamanan hutan di dalam kawasan TNBNW.
Dumoga dan sekitarnya merupakan salah satu lokasi paling rawan di TNBNW dalam kasus penebangan liar.
Tercatat 8 kasus penebangan liar telah ditangani oleh Balai TNBNW dari daerah ini dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
“Kasus illegal logging ini sangat merusak kawasan taman nasional yang merupakan aset nasional dan juga mengakibatkan kerugian negara. Karena itu kami tidak segan-segan untuk menangkap para pelakunya dan berharap penyidik dapat mengusut kasus ini hingga tuntas,” ujar Lukita.
Kepala Seksi Wilayah III BP2HLHK William Tengker menambahkan, pihak BP2HLHK akan segera mengusut kasus ini hingga tuntas.
“TNBNW saat ini merupakan target para pembalak kayu, karena itu kami selalu siap mendukung Balai TNBNW dalam rangka perlindungan kawasan. Kami akan melakukan penyidikan dan mengusut kasus ini hingga tuntas, ke tingkat pemodal dan pemilik kayu,” tegasnya.
Taman Nasional Bogani Nani Wartabone adalah taman nasional darat terbesar di Sulawesi yang memiliki keragaman hayati tinggi dan menjadi habitat penting bagi jenis endemik Sulawesi, seperti anoa (Bubalus spp), babirusa (Babyrousa babyrussa), maleo (Macrocephalon maleo), yaki (Macaca nigra dan Macaca nigrescens), tarsius (Tarsius tarsier), dan lain-lain.
Taman nasional ini juga merupakan habitat bagi beragam tumbuhan penting seperti cempaka, nantu, palem matayangan, dan sebagainya.
Namun taman nasional juga menghadapi ancaman seperti perambahan, penebangan liar, penambangan tanpa izin, perburuan liar dan lain-lain.
Taman Nasional Bogani Nani Wartabone juga memiliki nilai jasa lingkungan seperti wisata dan pemanfaatan air/energi air yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar kawasan.
Terdapat sekitar 144 desa yang berbatasan langsung dengan kawasan taman nasional dan mereka juga memanfaatkan air dari dalam kawasan untuk konsumsi, pertanian, maupun untuk PLTMH.
Balai TNBNW membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk menjaga keutuhannya karena merupakan penyangga kehidupan masyarakat khususnya di sekitar kawasan.
(***/Finda Muhtar)