Bitung – Rukun Rottie-Rotty yang tersebar di Sulawesi Utara menggelar Ibadah Natal bersama. Ibadah dilaksanakan di Desa Batu Likupang Selatan Minahasa Utara, Jumat (29/12/2017).
Pelaksanaan ibadah ini berlangsung secara oikumene. Ratusan anggota rukun yang berasal dari Minahasa Utara, Bitung, Manado dan daerah lain, tampak khidmat mengikuti ibadah ini.
Tampak pula Wakil Bupati Minahasa Utara, Joppie Lengkong, berbaur dengan hadirin.
Akan halnya Ibadah Natal yang lazim digelar, panitia pelaksana membagikan diakonia pada kesempatan itu. Diakonia khusus ditujukan bagi para lansia dan warga kurang mampu.
Ketua Panitia, Janes Rotty mengatakan, ada dua tujuan dari pelaksanaan Ibadah Natal bersama. Yang pertama tentunya merayakan kelahiran Yesus Kristus sebagai Juru Selamat.
“Tujuan utamanya itu, kita ingin lewat perayaan Natal ini mengingatkan kita untuk semakin dekat dengan Tuhan. Kita ingin mengenang kelahiranNya sebagai Juru Selamat manusia. Tapi disamping itu, bagi kita anggota rukun kebersamaan ini juga penting. Kita ingin mempererat hubungan keluarga agar bisa bermanfaat bagi kita, dan juga bagi orang lain,” katanya.
Lebih lanjut, Janes pun membeber asal-usul Rukun Rottie-Rotty. Dijelaskannya, rukun ini baru terbentuk beberapa bulan lalu.
“Diawali komunikasi di facebook oleh beberapa orang, yaitu Ampel Rottie dan Sjane Rottie. Mereka kemudian menginisiasi pembentukan rukun ini. Dan Puji Tuhan, semua Keluarga Rottie dan Rotty menyambut baik,” katanya.
Ia juga mengatakan sejarah Dotu Rottie dan Rotty. Menurut dia, Dotu Rottie berasal dari Desa Batu, Likupang Selatan.
Dotu tersebut merupakan panglima perang Bangsa Minahasa. Pada tahun 1400an silam Dotu Rottie yang mengusir Bangsa Mindanao dari Minahasa.
“Sedangkan Dotu Rotty berasal dari Tumaluntung, Kecamatan Kauditan. Mereka punya keahlian bercocok tanam yang baik. Tapi kedua dotu ini punya hubungan keluarga yang erat, keduanya kakak-beradik. Dotu Rottie sebagai kakak, dan Dotu Rotty sebagai adik,” jelasnya.
(abinenobm)
Bitung – Rukun Rottie-Rotty yang tersebar di Sulawesi Utara menggelar Ibadah Natal bersama. Ibadah dilaksanakan di Desa Batu Likupang Selatan Minahasa Utara, Jumat (29/12/2017).
Pelaksanaan ibadah ini berlangsung secara oikumene. Ratusan anggota rukun yang berasal dari Minahasa Utara, Bitung, Manado dan daerah lain, tampak khidmat mengikuti ibadah ini.
Tampak pula Wakil Bupati Minahasa Utara, Joppie Lengkong, berbaur dengan hadirin.
Akan halnya Ibadah Natal yang lazim digelar, panitia pelaksana membagikan diakonia pada kesempatan itu. Diakonia khusus ditujukan bagi para lansia dan warga kurang mampu.
Ketua Panitia, Janes Rotty mengatakan, ada dua tujuan dari pelaksanaan Ibadah Natal bersama. Yang pertama tentunya merayakan kelahiran Yesus Kristus sebagai Juru Selamat.
“Tujuan utamanya itu, kita ingin lewat perayaan Natal ini mengingatkan kita untuk semakin dekat dengan Tuhan. Kita ingin mengenang kelahiranNya sebagai Juru Selamat manusia. Tapi disamping itu, bagi kita anggota rukun kebersamaan ini juga penting. Kita ingin mempererat hubungan keluarga agar bisa bermanfaat bagi kita, dan juga bagi orang lain,” katanya.
Lebih lanjut, Janes pun membeber asal-usul Rukun Rottie-Rotty. Dijelaskannya, rukun ini baru terbentuk beberapa bulan lalu.
“Diawali komunikasi di facebook oleh beberapa orang, yaitu Ampel Rottie dan Sjane Rottie. Mereka kemudian menginisiasi pembentukan rukun ini. Dan Puji Tuhan, semua Keluarga Rottie dan Rotty menyambut baik,” katanya.
Ia juga mengatakan sejarah Dotu Rottie dan Rotty. Menurut dia, Dotu Rottie berasal dari Desa Batu, Likupang Selatan.
Dotu tersebut merupakan panglima perang Bangsa Minahasa. Pada tahun 1400an silam Dotu Rottie yang mengusir Bangsa Mindanao dari Minahasa.
“Sedangkan Dotu Rotty berasal dari Tumaluntung, Kecamatan Kauditan. Mereka punya keahlian bercocok tanam yang baik. Tapi kedua dotu ini punya hubungan keluarga yang erat, keduanya kakak-beradik. Dotu Rottie sebagai kakak, dan Dotu Rotty sebagai adik,” jelasnya.
(abinenobm)