
Amurang, BeritaManado — Kedatangan para petani ‘Cap Tikus’ ke Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), bertujuan menyampaikan tidak ada lagi pembeli untuk minuman tradisional yang diproduksi masyarakat ini.
Salah seorang anggota DPRD Minsel, Welly Liwe dari Partai Gerindra yang menerima para petani, dalam pertemuan menyatakan dukungan penuh gerakan yang akan dilakukan para petani.
“Kalau berbicara ‘Cap Tikus’ itu berbicara rakyat Minsel. Karena kami adalah DPRD Kabupaten Minsel, menjadi kewajiban kami untuk membela, menyuarakan, menyampaikan bahkan kalau boleh kami “paksakan” agar kepentingan petani ‘Cap Tikus’ ini bisa dilindungi oleh regulasi, oleh kebijakan,” tukas Welly Liwe.
Hasil pertemuan ini, akan kami sampai kepada pimpinan untuk dikeluarkan hasil keputusan kelembagaan DPRD. Keputusan ini akan menjadi keputusan politik DPRD Kabupaten Minsel.
“Kalau bapak/ibu kurang puas dan ingin melaksanakan aksi besar-besaran, saya siap mendampingi,” tutur Welly Liwe yang disambut tepuk tangan para petani yang hadir.
Bobby Sondakh, salah seorang pimpinan aksi para petani ‘Cap Tikus’ pada Senin (4/12/2017) kepada BeritaManado.com mengatakan bahwa kedatangan hari ini sebagai bentuk penyampaian aspirasi gejolak yang ada di masyarakat.
“Hal ini adalah kebutuhan yang sangat mendesak menjelang perayaan Natal, petani sudah tidak ada lagi mata pencaharian. Dan kami siap untuk menyampaikan keluhan kami ini ke Provinsi dengan membawa petani ‘Cap Tikus’ yang lebih banyak lagi,” tambah Bobby Sondakh.
(TamuraWatung)