Makassar – Untuk urusan yang satu ini, seseorang atau kelompok tampaknya tidak akan dipusingkan dengan urusan perbedaan keyakinan agama jika sedang berhadapan dengan meja makan, baik di rumah atau restoran.
Diakui Hukum Tua Buku Tengah Denal Bataria yang sedang berada di Makassar dalam rangka memenuhi undangan pernikahan kerabat, bahwa kalau sudah berada di depan meja makan tidak ada pikiran lain selain rasa lapar.
“Apakah dia berjilbab, mengenakan peci ataupun tidak, itu tidak jadi penghalang siapa saja untuk menikmati hidangan yang menggoda selera. Itulah makna persaudaraan yang saya alami selama berada di Makassar,” katanya.
Ditambahkannya, yang penting ada dasar hati yang tulus, maka semua jenis perbedaan tidak akan mampu menghalangi seseorang untuk berbuat baik dengan orang lain atas dasar bahwa semuanya bersaudara. (frangkiwullur)