Airmadidi-Sebagai perusahaan milik daerah, PDAM Minut terus berbenah diri meski tidak dibantu “jatah” anggaran dalam APBD Pemkab Minut.
Dirut PDAM Minut Deybert Rooroh ST mengatakan, PDAM telah mandiri.
“Memang selama ini kami tidak pernah bermohon untuk mendapatkan bantuan APBD,” sebut Rooroh ketika ditanyai sejumlah wartawan, Jumat (28/10/2016).
Dia mengatakan, dalam penilaian pengelolaan keuangan misalnya, pihak PDAM Minut justru terbaik, satu-satunya PDAM terbaik di Sulut soal pengelolaan keuangan.
“Iya, itu penilaian BPK terhadap kinerja pengelolaan keuangan lingkup PDAM Minut. Dan mengingat dana APBD sangat terbatas, makanya kami lobi ke pemerintah pusat,” aku Dirut PDAM Minut dua periode ini.
Berkaitan dengan penyambungan jaringan air ke masyarakat, tercatat hingga tahun 2016 sudah 6000 pelanggan yang terealisasi dari target 10.000 pelanggan atau menyisahkan 4000 pemohon yang masuk daftar antri.
“Sebanyak 3000 pelanggan sudah masuk program penyambungan gratis. Bahkan sementara dalam pengerjaan. Ini usulan dan bantuan untuk diperdayakan ke masyarakat, hanya bagi 3000 pelanggan pemasangan gratis,” jelasnya.
Disisi lain, untuk tidak membebankan mesin yang menggunakan tenaga listrik, sosulisnya hanya menggunakan sistem gravitasi.
Bahkan ada tujuh titik lokasi tersebar di sejumlah Kecamatan yang dipersiapkan untuk penggunaan sistem ini.
“Khusus daerah yang sulit dijangkau, harapan kami seluruh rumah bisa dialiri air dari PDAM. Membangun sistem ini terbilang murah, sebab bak penampungan di tempatkan pada lokasi ketinggian, kemudian diluncurkan ke konsumen. Tinggal bagaimana diatur soal keamanannya, jaringan pipa harus dalam kondisi aman, agar tidak mudah rusak atau pecah yang menghambat suplai air,” kunci Ketua DPD Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) Provinsi Sulut.(findamuhtar)