TOMOHON, beritamanado.com – Badan Narkotika Kota (BNK) Tomohon menggelar Pengembangan Kebijakan Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di kalangan pelajar, Selasa (11/10/2016).
Wakil Walikota Tomohon Syerly Adelyn Sompotan saat membuka kegiatan ini mengatakan, akhir-akhir ini di berbagai media cetak maupun elektronik menayangkan praktek peredaran dan penyalahgunaan narkoba tidak hanya terjadi di kota besar tetapi sudah merambah sampai ke pelosok-pelosok kelurahan atau desa dimana sasarannyapun tidak hanya kaum intelektual atau kaum berdasi tetapi sampai kepada para pemuda dan remaja yang ada di sekolah.
“Data menunjukkan 45 persen peredaran narkoba terjadi di Indonesia terdapat 4,5 juta orang pengguna narkoba bahkan hampir 40-50 orang meninggal dunia karena narkoba sehingga Indonesia dinyatakan sebagai darurat narkoba. Di Sulawesi Utara data menunjukkan prevalensi penyalahgunaan narkotika naik menjadi 2.43 persen atau sekitar 1,5 persen dari 2,5 juta penduduk Sulawesi Utara. Hal ini membawa Sulut pada peringkat ke-5 tertinggi penyalahgunaan narkoba di Indonesia dari sebelumnya berada di peringkat 9,” terang Sompotan.
Di Kota Tomohon sendiri terdapat 111 orang pecandu narkotika dan bahan adiktif lainnya yang telah dijangkau oleh Badan Narkotika Kota Tomohon dan 76 persen diantaranya adalah dari golongan remaja atau anak yang berada dalam rentang usia sekolah SMP dan SMA. “Angka ini sungguh fantastik mengingat anak sekolah merupakan aset dan masa depan bangsa ini. Oleh karena itu diingatkan agar kita semua harus bersinergi dan memerlukan tindakan konkret dan nyata,” terangnya.
Hadir dalam kegiatan ini Kepala BNN Sulawesi Utara Kombes Pol Drs Charles Himler Ngili MH, Asisten Pemerintahan dan Kesra Dra Truusje Kaunang, Kepala Dinas Pendidikan Daerah Drs Gerardus Mogi, Kepala BNK Tomohon AKBP Nico Pangemanan serta para kepala sekola SMP dan SMA. (ReckyPelealu)