BITUNG — Kendati menimbulkan penurunan kualitas udara, namun aktifitas galian C di Kelurahan Paceda, Kecamatan Madidir tetap saja berjalan. Bahkan hingga Sabtu (21/05), lalu-lalang kendaraan pengangkut material tanah masih tetap menghiasi ruas jalan dan belum ada aksi nyata dari pihak Pemkot Bitung menghentikan aktifitas tersebut.
“Katanya belum ada ijin lingkungan, tapi kenapa belum juga dihentikan. Ataukah Pemkot Bitung takut untuk menghentikan aktifitas tersebut karena pemilik galian adalah salah-satu pengusaha besar di kota Bitung,” kata salah satu pemerhati lingkungan kota Bitung, Andries.
Andries sendiri menyesalkan sikap Pemkot Bitung yang terkesan tutup mata dengan persoalan tersebut, kendati ruas jalan di sepenjangan Kelurahan Paceda setiap hari diselimuti debu. Tapi tidak ada tindakan dari instansi terkait untuk melakukan penutupan atau teguran ke pihak pengusaha untuk memperhatikan masalah lingkungan, dalam hal ini polusi udara.
“Sangatlah mengherankan jika tahun ini kota Bitung masih bisa meraih Adipura untuk kelima kalinya, karena jelas Pemkot Bitung mengabaikan masalah-masalah seperti ini yang jelas-jelas mengganggu aktifitas masyarakat,” jelas Andries. (en)
BITUNG — Kendati menimbulkan penurunan kualitas udara, namun aktifitas galian C di Kelurahan Paceda, Kecamatan Madidir tetap saja berjalan. Bahkan hingga Sabtu (21/05), lalu-lalang kendaraan pengangkut material tanah masih tetap menghiasi ruas jalan dan belum ada aksi nyata dari pihak Pemkot Bitung menghentikan aktifitas tersebut.
“Katanya belum ada ijin lingkungan, tapi kenapa belum juga dihentikan. Ataukah Pemkot Bitung takut untuk menghentikan aktifitas tersebut karena pemilik galian adalah salah-satu pengusaha besar di kota Bitung,” kata salah satu pemerhati lingkungan kota Bitung, Andries.
Andries sendiri menyesalkan sikap Pemkot Bitung yang terkesan tutup mata dengan persoalan tersebut, kendati ruas jalan di sepenjangan Kelurahan Paceda setiap hari diselimuti debu. Tapi tidak ada tindakan dari instansi terkait untuk melakukan penutupan atau teguran ke pihak pengusaha untuk memperhatikan masalah lingkungan, dalam hal ini polusi udara.
“Sangatlah mengherankan jika tahun ini kota Bitung masih bisa meraih Adipura untuk kelima kalinya, karena jelas Pemkot Bitung mengabaikan masalah-masalah seperti ini yang jelas-jelas mengganggu aktifitas masyarakat,” jelas Andries. (en)