Pasar 45 jadi jalan protokol untuk jalur satu arah
Manado – Selain pengendara ternyata para pelaku usaha pertokoan di pusat kota pasar 45 Manado juga merasa keberatan atas pemberlakuan sistem lalulintas jalur satu arah (oneway traffick).
Menurut pengakuan berapa pemilik tokoh di seputaran TKB, pemberlakuan jalur satu arah ikut mempengaruhi jumlah warga yang datang berbelanja di pertokoan pusat kota.
“Pembeli jauh berkurang, sepertinya masyarakat tak mau lagi datang berbelanja disini karena takut terjebak macet karena pusat macet sekarang justru beralih di pusat kota,” ujar salah-satu pemilik toko depan TKB mengaku bernama Ko Tian kepada BeritaManado.com, Jumat (26/2/2016).
Lanjut Ko Tian, kawasan pusat kota yang dijadikan jalan protokol jalur satu arah untuk kendaraan ke arah Jalan Kanaka juga merupakan faktor utama masyarakat umum tak mau masuk berbelanja di pusat kota.
“Dari dulu pusat kota dikhususkan untuk kawasan perdagangan sekarang sudah beralih menjadi jalan protokol. Namanya jalan protokol itu membatasi masyarakat untuk aktifitas perdagangan, termasuk ruang parkir kendaraan juga semakin sedikit,” jelas Ko Tian. (jerrypalohoon)
Pasar 45 jadi jalan protokol untuk jalur satu arah
Manado – Selain pengendara ternyata para pelaku usaha pertokoan di pusat kota pasar 45 Manado juga merasa keberatan atas pemberlakuan sistem lalulintas jalur satu arah (oneway traffick).
Menurut pengakuan berapa pemilik tokoh di seputaran TKB, pemberlakuan jalur satu arah ikut mempengaruhi jumlah warga yang datang berbelanja di pertokoan pusat kota.
“Pembeli jauh berkurang, sepertinya masyarakat tak mau lagi datang berbelanja disini karena takut terjebak macet karena pusat macet sekarang justru beralih di pusat kota,” ujar salah-satu pemilik toko depan TKB mengaku bernama Ko Tian kepada BeritaManado.com, Jumat (26/2/2016).
Lanjut Ko Tian, kawasan pusat kota yang dijadikan jalan protokol jalur satu arah untuk kendaraan ke arah Jalan Kanaka juga merupakan faktor utama masyarakat umum tak mau masuk berbelanja di pusat kota.
“Dari dulu pusat kota dikhususkan untuk kawasan perdagangan sekarang sudah beralih menjadi jalan protokol. Namanya jalan protokol itu membatasi masyarakat untuk aktifitas perdagangan, termasuk ruang parkir kendaraan juga semakin sedikit,” jelas Ko Tian. (jerrypalohoon)