Jalur satu arah menggiring masyarakat “berwisata” mengelilingi Kota Manado
Manado – Jenry Lumentut, warga Wanea tak habis pikir alasan pemerintah kota Manado melakukan ujicoba jalur satu arah (oneway traffick).
Menurutnya, infrastruktur jalan tidak mendukung pemberlakukan jalur satu arah mengakibatkan pengendara harus menghabiskan waktu lebih lama di jalan raya yang justru semakin menambah kemacetan.
“Struktur jalan tidak mendukung, misalnya akses penghubung antar jalan protokol (Jalan Sam Ratulangi, Sudirman dan Boulevard yang dijadikan satu arah) tidak memiliki akses penghubung memadai, justru menggiring pengendara berlama-lama di jalan yang berakibat kemacetan lebih parah,” ujar Lumentut kepada BeritaManado.com, Senin (8/2/2016).
Sementara akademisi Fabian Manoppo menegaskan, jalur satu arah bukan solusi mengatasi kemacetan di Kota Manado.
“Jalur satu arah bukan solusi mengatasi kemacetan di Kota Manado. Pembanding Kota Saga Jepang. Sebaiknya pemerintah dan perguruan tinggi saling bersinergi,” tulis Manoppo melalui akun Facebooknya.
Sementara itu Taufik Tumbelaka, salah-satu anggota Forum Lalulintas dan Angkutan Jalan Kota Manado tak mau berkomentar dan hanya tersenyum ketika dikonfirmasi BeritaManado.com terkait alasan pemerintah memberlakukan jalur satu arah. (jerrypalohoon)