Airmadidi-Wacana akan digelar Pemungutan Suara Ulang (PSU) untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Minahasa Utara (Minut), diharapkan tidak sampai terjadi. Banyak tokoh masyarakat dan agama serta masyarakat yang protes, khususnya terkait dana yang akan dikeluarkan pemkab untuk membiayai hal tersebut. “Sangat disayangkan kalau ada PSU. Karena tahapan Pilkada sudah berjalan aman, takutnya jika PSU akan timbuh konflik,” ungkap Arnold, warga Wori.
Senada dikatakan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Minut Ir Sandra Moniaga MSi yang berharap PSU tidak akan dilakukan.
Menurutnya jika PSU akan dilakukan, pastinya memerlukan dana. “Dengan adanya PSU, pastinya dana yang akan keluar tidak sedikit. Jika sudah tidak ada lagi, dana tersebut baiknya diperuntukan bagi pembangunan di Minut,” ujarnya.(Finda Muhtar)
Airmadidi-Wacana akan digelar Pemungutan Suara Ulang (PSU) untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Minahasa Utara (Minut), diharapkan tidak sampai terjadi. Banyak tokoh masyarakat dan agama serta masyarakat yang protes, khususnya terkait dana yang akan dikeluarkan pemkab untuk membiayai hal tersebut. “Sangat disayangkan kalau ada PSU. Karena tahapan Pilkada sudah berjalan aman, takutnya jika PSU akan timbuh konflik,” ungkap Arnold, warga Wori.
Senada dikatakan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Minut Ir Sandra Moniaga MSi yang berharap PSU tidak akan dilakukan.
Menurutnya jika PSU akan dilakukan, pastinya memerlukan dana. “Dengan adanya PSU, pastinya dana yang akan keluar tidak sedikit. Jika sudah tidak ada lagi, dana tersebut baiknya diperuntukan bagi pembangunan di Minut,” ujarnya.(Finda Muhtar)