
Airmadidi – Sejatinya partai politik (Parpol) merupakan jembatan antara pemerintah dan rakyat.
Segala bentuk harapan, keinginan, kebutuhan rakyat (aspirasi), harus ditindaklanjuti bahkan diperjuangkan oleh parpol.
Hanya, tantangan besar bagi parpol dalam mendapatkan hati rakyat adalah situasi dan kondisi dari parpol itu sendiri.
Hal itu dikatakan Pemerhati Politik dan Pemerintahan Taufik Tumbelaka ketika membawa materi ‘Parpol di Era Reformasi’ dalam kegiatan Pendidikan Politik Pasyarakat yang dilaksanakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Minut, di Gedung Bappelitbang Jumat (27/11/2015).
“Nampaknya masalah utama parpol yang perlu mendapat perhatian adalah dalam managemen konflik. Hal ini tentunya dapat terlaksana jika para kader mempunyai kesadaran akan dinamikan politik, kesadaran ini bisa muncul jika adanya bina kader yang teratur dengan sistem yang jelas,” ujar Tumbelaka.
Kegiatan penyuluhan kepada masyarakat tersebut dibuka langsung Kaban Kesbangpol Minut Arnold Frederik.
Hadir pula Pengamat Politik dan Pemerintahan Prof Ishak Pilukadang yang ikut memberikan materi ‘Memantapkan Sistim Politik Demokrasi (Pancasila) di Era Reformasi: Problematika Rekrutmen Politik dan Kinerja Petugas Partai Serta Solusinya’.(Finda Muhtar)