
Manado – Pasca diikutsertakan kembali pasangan Jimmy Rimba Rogi-Boby Daud sebagai calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado berdasarkan SK npmpr 238/Kpts/KPU-MDO/023/Pilwako/2015 yang mencabut SK nomor 237/Kpts/KPU-MDO/023/Pilwako/2015, saat ini isu-isu akan dibatalkannya SK nomor 238 dan kewenangan serta tugas-tugas KPU Manado di take over oleh KPU Sulut mulai tersebar.
Beragam pendapat pun dikemukakan oleh para pendukung setia pasangan yang diusung Golkar dan PAN yang akrab disapa Imba-Boby ini, terkait isu-isu tersebut.
“Kami militan Imba-Boby berjanji setia akan mengawal sampai Pilkada nanti. Meski badai menerpa, fitna dimana-mana, tapi hati, jiwa kami telah tertanam hanya satu pilihan kami yaitu Imba-Boby yang selalu di hati dan di nanti orang Manado. Bagi pendukung, jangan terpengaruh oleh cara-cara orang munafik,” kata Vivi Yanti Albugis.
“Kalaupun anda (Eugenius Paransi, red) di take over dan mereka (KPU Sulut, red) merubah putusan, biarlah mereka yang melakukan pelanggaran dan anda kembali ke kampus mengajarkan kebenaran demi tegaknya hukum. Itu lebih terhormat bung Eugenius Paransi,” ungkap Benyamin Rogi.
“Jika belakangan ini saya begitu semangat dan konsisten berjuang di barisan ribuan masyarakat Kota Manado pendukung Imba-Boby, bukan hanya karena Imba dan bukan karena Boby. Tapi karena ingin merubah tatanan demokrasi pada treck yang sebenar-benarnya. Sejarah mencatat perampasan hak konstitusional yang di terapkan secara masif dan sistemik oleh penguasa sistem hanya bisa dilawan oleh kekuatan rakyat,” tutur Yudistira Nusrin.
“Kami akan mengawal pak Imba-Boby menuju kemenangan di Pilkada 9 Desember nanti. Imba adalah nafas orang Manado. Kami takkan terpengaruh dengan isu-isu yang katanya keputusan KPU Manado akan diubah kembali. Perbedaan kita jadikan kenyamanan yang seutuhnya,” seru Irwan Pakaya. (leriandokambey)