Manado – Wisatawan mancanegara yang dikabarkan mulai meninggalkan kawasan Taman Nasional Laut Bunaken bukan hanya sekedar isapan jempol.
Pasalnya salah satu warga sekaligus tokoh agama setempat Pdt Astried Oley STh turut membenarkannya.
Ketua BPMJ GMIM Yohanes Taman Laut Bunaken itu menuturkan beberapa sebab terjadinya hal tersebut, diantaranya pemadaman listrik pada setiap malam hari selama kurang lebih satu bulan terakhir.
Belum lagi ditambah dengan rusaknya infrastruktur jalan dan signal yang sering hilang dari layar ponsel warga maupun wisatawan.
“Yang saya saksikan seperti itu tentang Bunaken saat ini. Jika tidak cepat ditangani, bukan tidak mungkin Bunaken akan mulai dilupakan para wisatawan mancanegara dari beralih ke daerah lain di luar Sulawesi Utara,” kata Pdt Astried kepada BeritaManado.com, Kamis (19/11/2015).
Sementara itu, Pengamat Pariwisata Sulut Dr Drevy D Malalantang SSi SE MPd mengatakan bahwa ada hal lain yang turut menyebabkan wisatawan seperti enggan berlama-lama di Bunaken.
“Aktivitas wisata di Bunaken terkesan monoton karena hanya didominasi oleh kegiatan snoorkling dan diving. Selain itu tidak ada lagi atraksi lain yang bisa dinikmati wisatawan. Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk menciptakan daya dukung yang kuat berupa atraksi wisata lain,” jelas Malalantang.
Mahalnya tarif perahu untuk menuju ke Bunaken juga menjadi salah satu pertimbangan wisatawan.
Oleh karena itu pemerintah harus mengupayakan untuk menjamin pasokan stok bahan bakar minyak untuk keperluan operasional perahu sebagai sarana transportasi.
Dalam hal ini penting untuk diingat bahwa pemberdayaan masyarakat lokal serta peningkatan kualitas sumber daya manusia pariwisata mutlak dilakukan.
Kembangkan terus sense of hospitality sebagai bekal untuk menyambut datangnya wisatawan dari seluruh penjuru dunia. (frangkiwullur)
Pdt Astried Oley STh