Amurang – Iklim investasi di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) terus meningkat,sebelumnya investor Jepang yang ingin berinvestasi di sector pertanian, kali ini investor Belanda yang ingin mengembangkan sayapnya khususnya di sector energi terbarukan yakni rumput laut yang nantinya akan di kembangkan menjadi energy listrik.
Kesempatan bersua dengan investor Belanda tersebut tak disia-siakan Bupati Minsel Chrisiany Eugenia Paruntu, SE, dengan cerdas melakukan lobi langsung bahkan mengajak untuk meninjau langsung lokasi di Desa Popareng, Kecamatan Tatapaan, Minahasa Selatan.
Hal ini-pun diakui orang kepercayaan Investor Belanda ini, dengan mengaku bahwa mereka (Investor Belanda, red) baru akan komunikasi dengan pemerintah pusat khususnya PLN, namun tak segan-segan ibu Tetty sapaan Christiany Eugenia Paruntu (CEP) langsung menawarkan kepada kami sambil saat itu mempresantase potensi yang ada disini (Minsel,red).
“Memang ibu Tetty cerdas menangkap peluang investasi, untuk itu tanpa perlu MoU, kami sudah berkomitmen untuk mengembangkan usaha ini di Minsel. Dan perlu diketahui usaha ini satu-satunya di Indonesia, karena baru ada di beberapa Negara,” jelas orang kepercayaan Investro Belanda tersebut.
Menurut dia, sudah melihat secara langsung lokasinya dan dari hasil amatan orang kami, lokasi tersebut memang sangat baik untuk mengembangkan usaha ini, apalagi lokasinya memang sangat baik, tapi sayang infratrukstur jalan provinsi ini masih belum menopang.
“Hany saja memang perlu kajian laagi, termasuk kedalaman laut untuk pengembangan rumput laut. Nah, ini perlu diingat rum[ut laut ini khusus untuk menciptakan energy gas dan dengan teknologi modern yang ada, nantinya dapat menjadi energy lisrik.Rumput laut ini tidak untuk dikonsumsi, artian berbeda dengan rumut laut yang dikembangkan masyarakat,” jelasnya.
Dia juga mengaku dihadapan Tetty Paruntu sebagaimana yang disampaikan investor Belanda bahwa, ibu Tetty cerdas dan pintar mengambil peluang investasi karena saat berhadapan dengan kami, meski empat ada keraguan, namun berkatnya dan kepastian yang disampaikan kepada kami akhirnya kami yakin keseriusan Pemda.
“Soal urusan lainya, sampai berkordinasi dengan pihak PL dan kementrian Energi sampai Amdal itu sudah menjadi tanggung jawab perusahan, tinggal ketersediaan lahan yang memadai dan sarana penunjang lainya yang difasilitasi oleh Pemerintah Daerah (Pemda),” ujar dia.
Menurut Tetty Paruntu, ia menawarkan berbagai kemudahan diantaranya ketersediaan lahan untuk berinvestasi, kemudahan perizinan dan lainya.
“Soal lahan tentunya harus disesuaikan dengan produk investasi yang mereka tawarkan,” jelas Tetty Paruntu saat itu didampingi Sekda Minsel Danny Rindengan dan Asisten Bidang Perekonomian Farry Liwe serta kepala SKPD terkait. (sanlylendongan)