Tahuna – Pasca-pemerintah pusat menurunkan dan menetapkan harga BBM kali kedua ini sejak 19 Januari lalu belum berdampak pada harga sembilan bahan pokok (Sembako) serta harga tiket kapal, yang merupakan sarana transportasi andalan warga Kepulauan Sangihe.
Dari pantauan di pasar dan loket penjualan tiket kapal, harga sembako dan tiket masih stagnan seperti biasanya.
“Beras rata-rata Rp 11.000/kg, beras Bulog Rp8000/kg, gula putih Rp11.000/kg, gula merah Rp18000/kg, minyak kelapa Rp7500/botol. Sedangkan bahan dapur rica Rp 25.000/kg, cabe keriting Rp 40.000/kg, bawang merah Rp30.000 bawang putih Rp20000, tomat Rp 12.000/kg,” tutur Ungke, salah satu pedagang di Pasar Towo’e.
Sedangkan Tiket kapal tujuan Manado-Tahuna di malam hari pun masih dengan harga lama, Rp 170.000 sekali pelayaran. “Harga tiket masih tetap sama, belum ada yang turun,” ungkap Alo Tahulending, salah satu calon penumpang yang ditemui BeritaManado.com.
Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Sangihe Olden Lahamendu ditemui wartawan menjelaskan, seiring dengan turunnya harga BBM maka akan berdampak pada harga sembako dan kebutuhan lainya di pasar.
“Menurut teori ekonomi BBM itu adalah resultan, kalaupun saat ini masih tetap harga sperti yang lalu karena tidak mungkin ketika BBM turun harga sembako langsung ikut turun. Sebab bisa saja padagang menghabiskan barang stok yang lama ketika dibeli dengan pokok pada saat harga BBM belum turun, stok baru dijual dengan harga yang sudah menyesuaikan dengan kondisi saat ini,” jelas Lahamendu. (gun takalawangeng)