Manado — Saat Indonesia terhantam krisis ekonomi di akhir era 90-an silam, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) disebut-sebut jadi penyelamat karena tetap eksis dan menyangga perekonomian secara global.
Satu dekade kemudian, UMKM di Sulut terbukti tetap menjadi penyangga perekonomian daerah. Buktinya dari data Dinas Koperasi (Diskop) dan UMKM provinsi, ada 80.202 unit usaha itu yang beroperasi dan menyerap tenaga kerja (Naker) hingga 188.722 orang.
“Itu sudah termasuk pemilik usahanya karena umumnya pemilik modal adalah pekerja di sektor UMKM ini,” cetus Kepala Seksi Analisis Data dan Pelaporan Diskop-UMKM Sulut, Ir Tebby Rawung, pada BeritaManado Selasa (16/12/2014).
UMKM tersubur berkembang di Kota Manado. Ibukota Sulut ini mengoleksi 15.424 usaha mikro, kecil dan menengah. Perputaran omzetnya pun mencapai total Rp 4,29 miliar.
Sedangkan jumlah aset usaha UMKM di Manado hingga November 2014 mencapai lebih dari Rp 527 juta. (Ady Putong)