Manado – Harapan Lidya Tumoka, mahasiswa pecinta alam Universitas Negeri Manado, untuk menaklukan puncak tertinggi di dunia tercapai sudah.
Kilimanjaro merupakan satu-satunya puncak yang tidak ditopang oleh gunung lain atau stand alone yang paling tinggi di dunia, berhasil didaki oleh Lidya Tumoka.
Lidya mencapai puncak pada tanggal 27 September 2014 lalu yang dicapai lebih awal 2 hari atau hanya 5 hari dari jadwal 7 hari pendakian.
Pada titik 4000an Lydia sempat mendapat serangan kritis gejala mountain sickness hingga ia mengalami muntah-muntah. Meski dalam keadaan yang sangat berbahaya seperti itu, Lidya tetap melanjutkan misinya dan berhasil memuncaki Kilimanjaro.
“Saya bersyukur karena dengan dukungan teman-teman dan semua pihak yang terus mendukung saya, termasuk Wale Batik Minahasa, yang merupakan produk kerajinan tangan asli asal Manado, sangat mendukung saya dalam menunaikan cita-cita kami untuk menaklukan 7 puncak tertinggi di dunia,” tutur Lidya saat konferensi pers di Wale Batik Minahasa sesaat setelah tiba di Manado, Senin (6/10).
Prestasi ini adalah yang ketiga kalinya dimana dua puncak gunung sebelumnya yakni Cartensz Pyramid 4884 mdpl di Papua Oktober 2012, puncak Elbrus 5634 mdpl tertinggi di benua Eropa Agustus 2013 silam.
“Saya berharap semoga empat puncak tertinggi dunia dapat kami tuntaskan hingga tahun 2015 nanti. Untuk itu kami memohon dukungan sudara sekalian agar dapat turut serta merealisasikan program ini,” imbuhnya saat ditanya harapannya.
Sementara pihak Wale Batik Minahasa sebagai produsen batik asli pertama di Sulut, berharap agar kegiatan positif yang membawa harus nama Sulut seperti ini harus terus didukung karena mereka merupakan pahlawan-pahlawan yang membawa harum nama Sulawesi Utara.***/jerrypalohoon