Manado – Pasca terjadinya tawuran di sejumlah wilayah di Kota Manado, menciptakan ketakutan warga untuk beraktivitas dan keluar rumah pada malam hari.
“Ternyata itu pertikaian antar pemuda bukan hanya mengancam nyawa dari para pemuda yang terlibat perkelahian itu. Tapi, karena mereka menggunakan panah wayer, bisa saja warga yang hanya melintas menjadi korban salah sasaran. Jadi, saat ini kami takut keluar malam,” tutur Rijani Pontolawokang, mahasiswi Unsrat.
Pernyataan yang sama juga dituturkan Rio Wawointana, warga Kilu Permai Kelurahan Paniki. Meski di wilayah tempat berdomisilinya tidak terjadi hal serupa, namun ia berharap kejadian ini segera berakhir dan situasi keamanan di Kota Manado kembali pulih.
“Kalau ini kondisi sudah aman, maka warga sudah tidak lagi khawatir untuk keluar malam. Tapi untuk saat ini, warga masih trauma dengan adanya TarKam tersebut. Semoga situasi ini kembali seperti dulu,” ujar Wawointana. (leriandokambey)
Manado – Pasca terjadinya tawuran di sejumlah wilayah di Kota Manado, menciptakan ketakutan warga untuk beraktivitas dan keluar rumah pada malam hari.
“Ternyata itu pertikaian antar pemuda bukan hanya mengancam nyawa dari para pemuda yang terlibat perkelahian itu. Tapi, karena mereka menggunakan panah wayer, bisa saja warga yang hanya melintas menjadi korban salah sasaran. Jadi, saat ini kami takut keluar malam,” tutur Rijani Pontolawokang, mahasiswi Unsrat.
Pernyataan yang sama juga dituturkan Rio Wawointana, warga Kilu Permai Kelurahan Paniki. Meski di wilayah tempat berdomisilinya tidak terjadi hal serupa, namun ia berharap kejadian ini segera berakhir dan situasi keamanan di Kota Manado kembali pulih.
“Kalau ini kondisi sudah aman, maka warga sudah tidak lagi khawatir untuk keluar malam. Tapi untuk saat ini, warga masih trauma dengan adanya TarKam tersebut. Semoga situasi ini kembali seperti dulu,” ujar Wawointana. (leriandokambey)