Aermadidi – Terkait dugaan kasus penganiayaan terhadap empat Wargan Negara Asing (WNA) yang diduga dilakukan oleh oknum presonil Polres Minut pada Sabtu (31/5/2014) lalu, aktivis lingkungan Minut, angkat bicara.
Melalui akun jejaring facebook pribadinya, Taramen menegaskan bahwa, Kapolres Minut melakukan dua hal pembohongan publik dalam peristiwa penyanderaan empat orang asing asal Amerika, Swedia, Belanda dan Jerman.
Ini pernyataannya: “Di koran-koran pagi ini (Senin, 2/5/2014) di Manado, dengan tegas Kapolres mengatakan bahwa, tidak ada anggotanya yang bertugas di sana. Jelas-jelas anggota polisi tersebut selalu mengaku dia polisi Polres. Kalo Kapolres merasa itu bukan anak buahnya, kenapa tidak mengusut dan menghukum orang yang ngaku-ngaku polisi polres?,” ujar Taramen.
“Kapolres bohong kalau beralasan tidak tahu menahu dengan peristiwa tersebut. Karena pada saat kejadian saya langsung menelpon salah satu Kasat di Polres dan sang Kasat langsung melakukan koordinasi. Jadi bohong jika Kapolres tidak tahu menahu kejadian tersebut,” tegasnya lagi.
“Belum dari pihak Polda, dalih apa yah yang akan mereka sampaikan ke wartawan soal kasus ini?? Mulai saling melempar tanggung jawab yah rupanya,” kuncinya. (leriandokambey)