
Bitung – Tenah pendidik atau guru adalah salah satu tenaga yang masih dibutuhkan di Kota Bitung selain tenaga kesehatan dan sejumlah tenaga lainnya. Dari dara, kurang lebih 432 orang tenaga guru berbagai mata pelajaran di tingkat TK, SD, SMP dan SMA serta SMK masih dibutuhkan di Kota Bitung.
Ini terungkap dalam pertemuan Walikota Bitung, Hanny Sondakh dengan seluruh kepala sekolah tingkat TK, SD, SMP, SMA dan SMK untuk membicarakan tentang segala kekurangan dunia pendidikan di Kota Bitung.
Dalam pertemuan itu, Sondakh bersama Sekretaris Kota Bitung, Edison Humiang menanyakan satu per satu kendala yang dihadapi para kepala sekolah. Baik pembangunan infrastruktur sekolah, tunjangan guru, pengadaan buku terlebih perhatian kepada pelajar atau siswa.
Kepala SD Negeri Binuang Pulau Lembeh, Alfatir Makahiking mengaku dirinya sudah 16 tahun menjabat sebagai kepala sekolah namun hingga kini belum pernah diganti. Sementara SD Negeri Binuang kata Makahiking, yang memiliki 93 siswa kekurangan tiga guru kelas termasuk guru olahraga dan tidak ada perpustakaan.
Kepala SMP Negeri 10 Kota Bitung, Jhony Poli di Kelurahan Moto Pulau Lembeh juga mengaku masih kekurangan guru mata pelajaran Seni, PKN, Komputer dan Bahasa Inggris untuk mengajar 132 orang siswa.
Tak hanya kedua sekolah itu, namun pada umumnya setiap sekolah mengeluhkan kekurangan tenaga pendidik masing-masing sekitar empat sampai lima orang guru. Sehingga jika dihitung jumlah sekolah yang ada di Kota Bitung mulai dari SD sebanyak 57 sekolah, SMP 23 sekolah, SMA/SMK berjumlah 28 dengan jumlah keseluruhan 108 sekolah belum termasuk Taman Kanak-kanak dan PAUD.
Mendegar keluhan itu, Sondakh menegaskan bahwa untuk menutupi segala kekurangan guru itu dengana cara para pengawas Dinas Dikpora yang berada di kantor maupun semua UPTD harus turun mengajar. “Terlebih kepada sekolah yang sangat kekurangan guru harus segera diisi jangan sampai proses belajar mengajar terhambat,” kata Sondakh.(abinenobm)