Manado – Walikota Manado, GS Vicky Lumentut, Senin (10/2/2014), membuka musyawarah tokoh-tokoh adat Bantik di Manado dgn tema nilai-nilai luhur adat istiadat Bantik dalam kemajemukan masyarakat kota Manado.
Dalam sambutannya Lumentut mengajak para tokoh adat Bantik untuk bersyukur memasuki 26 hari jelang pasca bencana dan tidak banyak di daerah malalayang yang banyak dihuni warga Bantik yang mengalami bencana.
“Musyawarah ini kiranya bisa memperkuat jati diri warga Bantik di Manado. Ini merupakan kekayaan Kota Manado sebagai kota yg merupakan Kota multi etnis sehingga menjadi Kota yg dinamis. Semoga hasil dari musyawarah ini, itu bisa membawa warna guna pembangunannya Kota Manado. Jadi apapun hasilnya, saya mendukung hasil musyawarah adat Bantik tersebut,” ujar Walikota.
Terhadap ide dan masukan-masukan dari warga Bantik, GSVL memastikan akan menerima dengan lapang dada.
“Itu pasti akan dikoreksi, karena momentum koreksi akan membawa perubahan agar Manado jadi lebih bagus lagi kedepan. Torang Samua basudara,jangan hanya jadi ucapan di bibir saja. Tapi harus dipraktikkan ditengah bermasyarakat agar rukun dan damai bisa berlangsung terus menerus,” ucap Vicky Lumentut.
Adapun musyawarah adat Bantik itu ini diprakarsai para tokoh adat Bantik seperti Reno Bangkang, Drs. Noldy Mandagi, dan didukung oleh Dinas Pariwisata dan budaya Kota Manado, serta Camat Malalayang Danny Kumajas. (Amas Mahmud)