Bitung – Pembalap nasional asal Kota Bitung, Santy Gerald Luntungan gagal mempertahankan gelar juara pemula yaris. Gelar yang musim sebelumnya ia pegang harus lepas dan kini hanya menjadi runer up kategori pemula yaris di final seri 7 Kejurnas Slalomtes 2013 di Senayan Jakarta akhir pekan lalu.
Juara yang sudah digenggaman harus lepas karena terbentur regulasi yang ada di Kejurnas. Kendati Luntungan tampil prima di dua kelas malam final dan harus diskualifkasi karena regulasi Kejuranas.
“Saya tampil sangat baik pada seri ini (finaln red), malahan pada heat pertama mampu membuat best time dengan megalahkan pembalap-pembalap seeded A lainnnya dan berada di peringkat tiga di kelas umum dari 170an pembalap dan finish di peringkat tujuh kategori A1 nasional,” kata Luntungan.
Dikelas A2 dan pemula yaris, Luntungan berada diperingkat satu di dua heat yang dilombakan. Strategi Team Order yang menempatkan Luntungan sebagai pembalap ke-4 dan menukar kendaraan dengan turun di kelas A2 pada mobil pertama ternyata menurut panitia menyalahi aturan sehingga tidak bisa diambil poinya.
Alhasil hadiah motor satu unit motor untuk juara pemula yaris dan juara satu kelas A2 yang sudah ditangan harus lepas. “Yang penting saya sudah menampilkan kemampuan terbaik saya dan sudah terbukti pada catatan waktu yang diperloleh sangat kompetitif,” katanya.
Luntungan mengaku banyak pengalaman berharga yang ia dapatkan di musim ini. Seperti kesalahan strategi team yang akhirnya merugikan dirinya dan tim menjadi pelajaran berharga.
Kendati Luntungan gagal, namuan pembalap binaannya, Samuel Devy Ondang berhasil meraih juara bergengsi. Dimana Ondang berada diperingkat empat yang akhirnya naik podium tiga dikelas A2 setelah Luntungan terkena diskualifikasi dari juara satu dan podium dua dikelas sedan berbagasi.
Pun demikian, Luntungan tetap mengaku bangga dan puas dengan tujuh seri yang ia ikuti. Dan ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh teman-teman yang terus mendukung, seperti GTradial, Toyota Team Indonesia, IMI Sulut, Sulsel Slalom Commuity, North Sulawesi Slalom Community yang hadir langsung menyaksikan malam final.(abinenobm)
Bitung – Pembalap nasional asal Kota Bitung, Santy Gerald Luntungan gagal mempertahankan gelar juara pemula yaris. Gelar yang musim sebelumnya ia pegang harus lepas dan kini hanya menjadi runer up kategori pemula yaris di final seri 7 Kejurnas Slalomtes 2013 di Senayan Jakarta akhir pekan lalu.
Juara yang sudah digenggaman harus lepas karena terbentur regulasi yang ada di Kejurnas. Kendati Luntungan tampil prima di dua kelas malam final dan harus diskualifkasi karena regulasi Kejuranas.
“Saya tampil sangat baik pada seri ini (finaln red), malahan pada heat pertama mampu membuat best time dengan megalahkan pembalap-pembalap seeded A lainnnya dan berada di peringkat tiga di kelas umum dari 170an pembalap dan finish di peringkat tujuh kategori A1 nasional,” kata Luntungan.
Dikelas A2 dan pemula yaris, Luntungan berada diperingkat satu di dua heat yang dilombakan. Strategi Team Order yang menempatkan Luntungan sebagai pembalap ke-4 dan menukar kendaraan dengan turun di kelas A2 pada mobil pertama ternyata menurut panitia menyalahi aturan sehingga tidak bisa diambil poinya.
Alhasil hadiah motor satu unit motor untuk juara pemula yaris dan juara satu kelas A2 yang sudah ditangan harus lepas. “Yang penting saya sudah menampilkan kemampuan terbaik saya dan sudah terbukti pada catatan waktu yang diperloleh sangat kompetitif,” katanya.
Luntungan mengaku banyak pengalaman berharga yang ia dapatkan di musim ini. Seperti kesalahan strategi team yang akhirnya merugikan dirinya dan tim menjadi pelajaran berharga.
Kendati Luntungan gagal, namuan pembalap binaannya, Samuel Devy Ondang berhasil meraih juara bergengsi. Dimana Ondang berada diperingkat empat yang akhirnya naik podium tiga dikelas A2 setelah Luntungan terkena diskualifikasi dari juara satu dan podium dua dikelas sedan berbagasi.
Pun demikian, Luntungan tetap mengaku bangga dan puas dengan tujuh seri yang ia ikuti. Dan ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh teman-teman yang terus mendukung, seperti GTradial, Toyota Team Indonesia, IMI Sulut, Sulsel Slalom Commuity, North Sulawesi Slalom Community yang hadir langsung menyaksikan malam final.(abinenobm)