Tomohon – Warga masyarakat Kelurahan Tinoor II Kecamatan Tomohon Utara terus mengeluhkan pembangunan bak penampungan air yang didirkan dengan dana yang bersumber dari APBN tahun 2013 ini. Salah satunya diungkapkan Rolly Kerap.
Kepada media ini, dirinya mengungkapkan bahwa proyek yang menelan anggaran yang cukup besar tersebut hingga saat ini manfaatnya belum bisa dirasakan oleh warga manfaatnya. “Buat apa bangun kalau tidak bisa dirasakan manfaatnya oleh warga masyarakat padahal dana yang terserap cukup besar dimana info yang kita dapat sekitar 1 miliar,” ungkapnya.
Dikatakannya, belum dapat berfungsinya bak tersebut tak lepas dari amburadulnya pekerjaan pembangunan. “Proyek pembangunan yang sesuai dengan tender berjalan sejak awal Februari dengan jatuh tempo pengerjaan selama 90 hari. Ketika kami meninjau dari dekat, ternyata banyak hal yang tidak beres seperti keretakan pada sisi sudut bak dan saluran pada paralon besi mengalami kebocoran dan mengeluarkan air yang cukup banyak,” kesalnya.
Keluhan yang sama juga pernah diungkapkan Lurah Tinoor II, Wicklief Karinda. Bahkan menurut Karinda, selama dirinya menjabat lurah pihak pelaksana maupun penanggung jawab proyek belum pernah berkoordinasi dengan pemerintah kelurahan terkait dengan pengadaan air bersih itu. “Harusnya koordinasi dengan pemerintah kelurahan karena penyelesaian proses administrasi harus sepengetahuan saya,” ujar Karinda belum lama ini.
Menurutnya, pemerintah kelurahan telah meninjau akan proyek tersebut dan telah menemukan beberapa kejanggalan seperti keretakan pada jaringan pipa. “Meskipun belum digunakan, ada jaringan pipanya mengalami keretakan dan hasilnya sudah kami laporkan. Jika tidak layak, maka kami tidak akan segan-segan untuk menolak berita acara penyelesaian proyek ini,” tukasnya. (Recky Pelealu)