Manado – Pemerintah Provinsi mengakui Masalah teknologi pelayaran yang ada pada para nelayan di Sulawesi Utara masih menjadi pekerjaan rumah dari Pemprov sendiri, hal ini disampaikan Sekretaris Provinsi Ir Siswa Rachmad Mokodongan saat melakukan rapat dengan Sekretariat Jendral Dewan Ketahanan Nasional (Setjen Wantannas) yang dipimpin Wantanas Marsma TNI Supomo, S.IP., M.Sc di ruang Moposat Kantor Gubernur.
Menurut Mokodongan, masalah teknologi pada nelayan Sulut menjadi kendala terhadap produktivitas hasil tangkapan, pada hal, wilayah laut Indonesia pada umumnya jauh lebih besar dibanding dengan negara Thailand tetapi dari segi produktivitas jauh lebih besar negara “Gajah Putih” tersebut.
“Masalahnya, nelayan negara-negara tetangga seperti Thailand mereka telah menggunakan teknologi seperti untuk menangkap ikan sedangkan nelayan kita hanya mengandalkan bintang (alam),” ujar mantan Kepala Dinas Kehutanan ini.
Dia menambahkan, selain itu nelayan di Sulut masih menggunakan kapal dengan bobot kecil berbeda dengan negara lain yang menggunakan kapal berbobot atau daya tampung yang besar.
Mokodongan mengharapkan, pemerintah Pusat dapat mengembangkan infrastruktur perikanan di Sulut, agar Sulut bisa menjadi garda terdepan dalam mewujudkan target pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil perikanan terbesar. (Jrp)