Bitung – Keluarga almarhun Yonoly Untajana (21) menduga ada oknum TNI yang ikut terlibat atas kematian praja IPDN Tampusu asal Tual Maluku Tenggara tersebut. Hal ini dikatahui ketika pihak keluarga melakukan investigas beberapa hari ini dan mendapatkan informasi jika ada oknum TNI yang diduga ikut terlibat.
“Dari informasi yang kami dapatkan dari Kejaksaan Tondano, tersangka ada dua yakni satu orang pengasuh almarhum dan satu orang anggota TNI yang bertindak sebagai pembimbing,” kata ibu angkat almarhum, Ana Gomies, Jumat (22/3).
Namun pihak Kejaksaan menurut Ana, tidak dapat memproses oknum TNI tersebut karena bukan wewenang mereka. “Jadi hanya ada satu tersangka yang berkasnya sampai ke Kejaksaan yakni kakak pengasuh almarhum,” katanya.
Namun anehnya pihak Polres Tondano ketika ditemui keluarga mengaku hanya ada satu tersangka. Sedangkan oknum TNI yang diduga ikut terlibat tidak disebutkan apalagi ditindaklanjuti pihak Polres.
“Kan aneh, masak Kejaksaan lebih tahu kalau tersangka ada dua sedangkan yang menangani kasus tersebut dari awal pihak Polres. Dan berkasnya dari Polres, ada apa ini. Apa yang harus ditutup-tutupi atas kematian anak kami,” katanya.
Ana sendiri meminta, siapapun yang terlibat atas kematian anak mereka diproses hukum hingga tuntas. Apalagi jika ada oknum aparat yang terlibat harus diusut tuntas agar publik tahu siapa dibalik kematian anak mereka.(enk)
Bitung – Keluarga almarhun Yonoly Untajana (21) menduga ada oknum TNI yang ikut terlibat atas kematian praja IPDN Tampusu asal Tual Maluku Tenggara tersebut. Hal ini dikatahui ketika pihak keluarga melakukan investigas beberapa hari ini dan mendapatkan informasi jika ada oknum TNI yang diduga ikut terlibat.
“Dari informasi yang kami dapatkan dari Kejaksaan Tondano, tersangka ada dua yakni satu orang pengasuh almarhum dan satu orang anggota TNI yang bertindak sebagai pembimbing,” kata ibu angkat almarhum, Ana Gomies, Jumat (22/3).
Namun pihak Kejaksaan menurut Ana, tidak dapat memproses oknum TNI tersebut karena bukan wewenang mereka. “Jadi hanya ada satu tersangka yang berkasnya sampai ke Kejaksaan yakni kakak pengasuh almarhum,” katanya.
Namun anehnya pihak Polres Tondano ketika ditemui keluarga mengaku hanya ada satu tersangka. Sedangkan oknum TNI yang diduga ikut terlibat tidak disebutkan apalagi ditindaklanjuti pihak Polres.
“Kan aneh, masak Kejaksaan lebih tahu kalau tersangka ada dua sedangkan yang menangani kasus tersebut dari awal pihak Polres. Dan berkasnya dari Polres, ada apa ini. Apa yang harus ditutup-tutupi atas kematian anak kami,” katanya.
Ana sendiri meminta, siapapun yang terlibat atas kematian anak mereka diproses hukum hingga tuntas. Apalagi jika ada oknum aparat yang terlibat harus diusut tuntas agar publik tahu siapa dibalik kematian anak mereka.(enk)