DI KALANGAN pegawai negeri sipil (PNS) kata loyalitas sering diartikan salah oleh banyak orang. Namun dibalik semuanya itu ada sisi positifnya yang perlu untuk diketahui oleh masyarakat dan juga PNS itu sendiri.
Loyalitas merupakan salah satu kunci suksesnya suatu pemerintahan. Tanpa loyalitas, pembangunan akan terhambat.
Loyalitas itu sendiri erat kaitannya dengan tugas – tugas kedinasan. Jika dihubungkan dengan suksesi pemilihan kepala daerah, biasanya PNS lebih memilih figur incumbent daripada yang lainnya. Namun dilema bagi sang PNS jika calon lain adalah orang nomor dua di suatu daerah seperti yang terjadi di Minahasa.
Ketika loyalitas mayoritas mengarah pada calon kepala daerah yang memiliki hubungan family dengan penguasa, maka secerca harapan untuk tetap duduk sebagai kepala SKPD atau sejenisnya itu cukup besar.
Namun jika harapan itu sirna dengan kemenangan sang rival, tentu semuanya akan berubah 180 derajat. Loyalitas pun perlahan mulai berkiblat kepada calon penguasa baru.
Tanpa melihat persaingan politik pada masa kampanye dan hari pencoblosan, loyalitas tetap merupaka hal yang wajar diberikan kepada pemimpin baru.
“Jabatan itu adalah suatu amanah atau kepercayaan pimpinan. Yang penting kita punya kinerja baik, maka siapapun yang menjadi pemimpin, kita pasti masih bisa mendapatkan kepercayaan meski di tempat tugas yang lain,” kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Minahasa Ir J N Runtukahu.(angky)