Bitung—“Kukis amu,” teriak seorang bocah berusia 10 tahun meghiasi kesibukan kantor Walikota, Senin (4/2) siang. Dari ruangan ke ruangan bocah bernama Samuel Etoo ini menenteng box berisi kue amu dengan harapan para PNS tergerak untuk membeli.
“Amu om,” kata Samuel sambil melongokkan kepalanya lewat pintu diruangan Humas Pemkot di lantai II kantor walikota.
Ia sendiri setiap hari tanpa lelah harus naik ke lantai IV kantor walikota dan menawarkan kue amu yang ia jual. “Lelah tapi kalau tidak jualan berarti tidak dapat duit,” kata siswa kelas V SD ini.
Samuel sendiri merasa senang, karena pada hari itu dagangannya habis terjual ketika ia masuk ke ruangan Humas Pemkot. Jadi dirinya mengaku tidak perlu lagi harus keliling kantor walikota, apalagi sampai harus naik ke lantai IV.
“Setiap hari saya membawa 20 biji kue amu, kalau terjual semua keuntungan saya Rp3 ribu,” kata anak paling bungsu dari sepuluh bersaudara ini.
Bocah berkulit gelap ini yang tinggal Kelurahan Bitung Barat Kecamatan Maesa ini mengaku, tiap kue ia jual Rp1500. Dan kue-kue tersebut merupakan hasil bikinan sang oma yang ia jual usai pulang sekolah setiap hari.
“Uangnya saya simpan untuk beli baju seragam sama buku, juga untuk membantu mama membeli keperluan didapur,” katanya.(enk)