Bitung – Tidak adanya petugas memberikan layanan di kantor unit trasfusi darah Cabang PMI Kota Bitung, Kamis (3/1) pagi mendapat kecaman. Pasalnya, unit tersebut sangat fital karena menyangkut masalah nyawa manusia, sehingga 1×24 jam harus ada petugas yang stadby.
“Walaupun PMI unit transfusi darah sedang melakukan kegiatan donor darah ditempat lain, seharusnya PMI meninggalkan petugas ruangan untuk melyani kebutuhan masyarakat,” kata, Katua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GmnI) cabang Kota Bitung, Edwin Tumurang.
Menurutnya, kejadian Kamis pagi tersebut sangat fatal dilakukan para petugas unit trasfusi darah karena membiarkan kantor kosong. “Coba kalau yang membutuhkan darah untuk operasi besar, terus tidak ada petugas bisa-bisa hilang nyawa si pasien,” kata Tumurang.
Ia mengibaratkan unit trasfusi darah PMI Kota Bitung pergi berperang dan membiarkan markas dikosongkan. “Ini harus menjadi perhatian dan evaluasi terhadap pengurus PMI Kota Bitung jangan sampai terulang,” katanya.(enk)