Manado – Menutup akhir tahun 2012, ekspor Sulut memperlihatkan tubuh lebih tinggi, dibandingkan dengan impor. Hal ini ditandai dengan surplus neraca perdagangan Sulut dengan luar negeri meningkat hingga 126 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Hal ini diakui Kepala Badan Pusat Statistik(BPS) Sulut, Dantes Simbolon.”Neraca perdagangan Sulut September – November 2012 mencapai 415,1 juta dolar AS, jauh lebih tinggi ketimbang kuartal pertama tahun lalu yang hanya sebesar 183,4 juta dolar AS,” ujarnya.
Dikatakan Simbolon, peningkatan surplus neraca perdagangan Sulut tersebut kuartal pertama tahun 2012, karena perolehan devisa ekspor yang lebih tajam yakni mencapai 189,5 persen. “Peningkatan devisa ekspor yang tinggi tersebut tidak diikuti impor, karena justru malah turun sebesar 41,9 persen, karena itu surplus neraca perdagangan Sulut semakin besar,” tandasnya.
Di tempat terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Disperindag Sulut, Hanny Wajong mengatakan, surplus neraca perdagangan yang semakin tinggi tersebut, merupakan hal positif, karena berarti terjadi pertumbuhan ekspor lebih tinggi ketimbang impor. “Harapan kita ekspor Sulut tumbuh lebih tinggi ketimbang impor, karena selain komoditas unggulan daerah ini makin dikenal di pasar internasional, berarti perdagangan kita dengan luar negeri lebih progresif bagi Sulut,” ungkapnya. (oke)