Manado – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) melalui Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Harold Monareh mengklaim bahwa angka pengangguran di daerah ini mengalami penurunan yang signifikan hingga November 2012 ini. Pernyataan tersebut disampaikannya saat jumpa pers di Hotel Sahit Kawanua, Jumat (30/11).
“Pada tahun 2010 sampai 2011, tingkat penggangguran di Provinsi Sulawesi Utara masih cukup tinggi sekitar 14,8 persen, kemudian dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Sampai tahun 2012 ini, tingkat penggangguran mencapai 7,8 persen dari jumlah penduduk Sulawesi Utara,” Sebut Monareh.
Monareh menjelaskan, berdasarkan data yang diperoleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang sebelumnya sebanyak diatas 80 ribu orang turun menjadi 70 ribu. Angka ini menurut dia menurun drastis dibanding dengan periode yang sama.
Hal ini sesuai juga dengan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulut, dimana sebagian besar penyerapan tenaga kerja tersedot pada kegiatan ekonomi informal. Jumlah penduduk bekerja di daerah ini pada Februari 2012 sebesar 1,022 juta orang atau mengalami pertambahan sekitar 31,2 ribu orang atau sekitar 3,15 persen dari keadaan yang sama pada periode Agustus 2011 sebesar 990.700 orang.
Sektor pertanian masih mendominasi lapangan pekerjaan utama penduduk yaitu sekitar 34,0 persen dari seluruh penduduk yang bekerja. Pada periode Agustus 2011 hingga Februari 2012, proporsi penduduk yang bekerja di lapangan pekerjaan pertanian meningkat 1,6 persen.
Terjadinya percepatan penurunan pengangguran di Sulut, menurut mantan Sekretaris Kota Manado empat peride ini, karena tidak terlepas dari peran dan strategi Disnakertrans untuk menciptakan lapangan kerja dengan masuknya sejumlah investor di Sulut. Pihaknya juga telah bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Sulut ini untuk mempekerjakan tenaga-tenaga lokal menjadi pekerja pada semua sektor.
“Pencari-pencari kerja terakomodir dalam setiap pekerjaan yang ada di perusahaan-perusahaan ini. Kami juga telah bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Sulawesi Utara ini untuk mempekerjakan tenaga-tenaga lokal menjadi pekerja pada semua sektor, baik pariwisata (yang mencangkup), perhotelan, restoran, jasa perdagangan, konstruksi, tambang dan lain-lain,” ujar Monareh.
Untuk strategi lainnya, Disnakertrans Sulut juga telah melakukan bursa kerja pada minggu yang lalu, dan mendapat respon yang baik oleh para pencari kerja. Terbukti dari data yang ada cukup banyak peminat yang datang pada bursa kerja tersebut, dari semua tingkat dan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. (Rizath)
Manado – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) melalui Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Harold Monareh mengklaim bahwa angka pengangguran di daerah ini mengalami penurunan yang signifikan hingga November 2012 ini. Pernyataan tersebut disampaikannya saat jumpa pers di Hotel Sahit Kawanua, Jumat (30/11).
“Pada tahun 2010 sampai 2011, tingkat penggangguran di Provinsi Sulawesi Utara masih cukup tinggi sekitar 14,8 persen, kemudian dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Sampai tahun 2012 ini, tingkat penggangguran mencapai 7,8 persen dari jumlah penduduk Sulawesi Utara,” Sebut Monareh.
Monareh menjelaskan, berdasarkan data yang diperoleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang sebelumnya sebanyak diatas 80 ribu orang turun menjadi 70 ribu. Angka ini menurut dia menurun drastis dibanding dengan periode yang sama.
Hal ini sesuai juga dengan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulut, dimana sebagian besar penyerapan tenaga kerja tersedot pada kegiatan ekonomi informal. Jumlah penduduk bekerja di daerah ini pada Februari 2012 sebesar 1,022 juta orang atau mengalami pertambahan sekitar 31,2 ribu orang atau sekitar 3,15 persen dari keadaan yang sama pada periode Agustus 2011 sebesar 990.700 orang.
Sektor pertanian masih mendominasi lapangan pekerjaan utama penduduk yaitu sekitar 34,0 persen dari seluruh penduduk yang bekerja. Pada periode Agustus 2011 hingga Februari 2012, proporsi penduduk yang bekerja di lapangan pekerjaan pertanian meningkat 1,6 persen.
Terjadinya percepatan penurunan pengangguran di Sulut, menurut mantan Sekretaris Kota Manado empat peride ini, karena tidak terlepas dari peran dan strategi Disnakertrans untuk menciptakan lapangan kerja dengan masuknya sejumlah investor di Sulut. Pihaknya juga telah bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Sulut ini untuk mempekerjakan tenaga-tenaga lokal menjadi pekerja pada semua sektor.
“Pencari-pencari kerja terakomodir dalam setiap pekerjaan yang ada di perusahaan-perusahaan ini. Kami juga telah bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Sulawesi Utara ini untuk mempekerjakan tenaga-tenaga lokal menjadi pekerja pada semua sektor, baik pariwisata (yang mencangkup), perhotelan, restoran, jasa perdagangan, konstruksi, tambang dan lain-lain,” ujar Monareh.
Untuk strategi lainnya, Disnakertrans Sulut juga telah melakukan bursa kerja pada minggu yang lalu, dan mendapat respon yang baik oleh para pencari kerja. Terbukti dari data yang ada cukup banyak peminat yang datang pada bursa kerja tersebut, dari semua tingkat dan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. (Rizath)