Bitung—Walikota, Hanny Sondakh (Hanson) melalukan pertemuan dengan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH) Migas, Andy Noorsaman Sommeng serta beberapa anggota komite dan Pokja BPH Migas, Senin (10/9) di Jakarta. Pertemuan ini membahas tentang PerPres nomor 15 tahun 2012 tentang harga jual eceran konsumen pengguna jenis BBM tertentu dan Permen ESDM nomor 12 tahun 2012 tentang pengendalian penggunaan BBM serta membahas berbagai persoalan yang ada di Kota Bitung terkait penerapan peraturan itu khususnya yang berhubungan dengan BBM jenis solar.
Dalam pertemuan itu, Hanson mengusulkan agar penetapan SPBU yang melayani solar non subsidi di Kota Bitung digilir ke seluruh SPBU yang ada. Mengingat selama ini hanya satu SPBU di Kota Bitung yang melayani BBM jenis solar bersubsidi.
“Jangan hanya ditetapkan pada satu SPBU karena kemungkinan omzet penjualan solar akan menurun di SPBU tersebut karena hanya terbatas pada mobil-mobil yang mengangkut barang pertambangan dan perkebunan,” kata Hanson.
Karena menurutnya, sesuai dengan surat edaran menteri ESDM, ada 3 point pengecualian atas pasal 6 PerMen ESDM nomor 12 tahun 2012. Yakni pertama, untuk perkebunan rakyat WNI dengan lahan kurang dari 25 ha, kedua, pertambangan rakyat dan ketiga, mobil angkutan pertambangan khusus bebatuan.
“Hanya ketiga hal tersebut masih bisa menggunakan solar bersubsidi,” katanya.
Sementara itu, usai pertemuan dengan Kepala BPH Migas, Hanson kemudian melakukan pertemuan dengan Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas, Umi Asngadah di Ditjen Migas Kementerian ESDM RI. Asngadah memuji langkah Hanson karena sudah menginstruksikan penggunaan solar non subsidi untuk kendaraan Dinas Pemkot Bitung. “Saya memberi apresiasi yang tinggi kepada pak Wali karena sudah membantu program pengendalian dan pembatasan penggunaan BBM bersubsidi padahal kendaraan dinas seperti mobil ambulans, pemadam kebakaran dan mobil pengangkut sampah dan lainya milik Pemda masih bisa menggunakan solar bersubsidi,” kata Asngadah.
Ikut hadir dalam pertemuan ini, Asisten I Pemerintah dan Kesra, Fabian Kaloh, Asisten II Bidang Perekonomian, Dahlia Kaeng dan Kabag SDA, Stephen Tuwaidan.(enk)