Bitung—Aksi pemadaman sepihak kembali dilakukan pihak PLN di sebagian wilayah Kota Bitung. Ironinya, pemadaman dilakukan pihak PLN kala umat Muslim sementara merayakan hari raya Idul Fitri, Minggu dan Senin (19-20/8) tanpa informasi atau pemberitahuan sebelumnya.
“PLN benar-benar tidak menghormati. Masak di hari raya harus melakukan pemadam hingga berjam-jam tanpa alasan yang jelas dan itu dilakukan selama dua hari berturut-turut,” kata salah satu warga Madidir, Ahmad.
Ahmad mengaku sangat kecewa dengan pelayanan PLN yang terkesan tidak menghormati umat Muslim. “Giliran menunggak atau terlambat langsung kena denda serta meteran dicabut. Tapi pelayanan tidak pernah berubah, tetap saja ada pemadaman. Malah ini dilakukan di hari raya Idul Fitri,” katanya.
Kekecewaan Ahmad ini ditanggapi Ketua Barisan Muda Brigade Manguni, Rio Lumatauw yang meminta Polres Bitung mengusut aksi pemadaman lampu disaat hari raya. Karena menurutnya, sikap PLN tersebut terkesan tidak menghormati umat Muslim yang sementara merayakan hari keagamaan.
“Polres harus mengusut pemadaman di hari raya Idul Fitri. Periksa piket jaga karena ini bentuk provokasi terhadap masyarakat,” kata Lumatauw.
Menurutnya, ini harus sehera disikapi Polres karena yang bertugas piket pasti non Muslim. “Pasti yang beragama Muslim akan berpikir bawah ini ada unsur kesengajaan. Apapun alasan PLN kami mengangap provokator dan dapat menciderai kerukunan umat bergama di Kota Bitung,” katanya.
Semetara itu, Manager Rayon PLN Kota Bitung, Denny Turang ketika dikonfirmasi meminta maaf karena adanya pemadaman bertepatan disaat umat Muslim merayakan Idul Fitri. “Ini bukan disengaja atau ada unsur lain, tapi pemadaman terjadi karena ada gangguan di wilayah Kakenturan dan kami beberapa lokasi lainnya,” kata Turang.
Turang mengatakan, dari hasil laporan piket jaga, pemadaman terjadi karena adanya kabel yang terkena umbul-umbul diwilayah Kakenturan dan sejumlah lokasi lainnya yang mengakibatkan lampu padam. “Kami berupaya untuk segera melakukan perbaikan, tapi rupanya kondisi dilapangan tidak memungkinkan untuk selesai dalam satu atau dua mengingat ada sejumlah alat yang rusak karena kroslet,” jelasnya.(enk)
Bitung—Aksi pemadaman sepihak kembali dilakukan pihak PLN di sebagian wilayah Kota Bitung. Ironinya, pemadaman dilakukan pihak PLN kala umat Muslim sementara merayakan hari raya Idul Fitri, Minggu dan Senin (19-20/8) tanpa informasi atau pemberitahuan sebelumnya.
“PLN benar-benar tidak menghormati. Masak di hari raya harus melakukan pemadam hingga berjam-jam tanpa alasan yang jelas dan itu dilakukan selama dua hari berturut-turut,” kata salah satu warga Madidir, Ahmad.
Ahmad mengaku sangat kecewa dengan pelayanan PLN yang terkesan tidak menghormati umat Muslim. “Giliran menunggak atau terlambat langsung kena denda serta meteran dicabut. Tapi pelayanan tidak pernah berubah, tetap saja ada pemadaman. Malah ini dilakukan di hari raya Idul Fitri,” katanya.
Kekecewaan Ahmad ini ditanggapi Ketua Barisan Muda Brigade Manguni, Rio Lumatauw yang meminta Polres Bitung mengusut aksi pemadaman lampu disaat hari raya. Karena menurutnya, sikap PLN tersebut terkesan tidak menghormati umat Muslim yang sementara merayakan hari keagamaan.
“Polres harus mengusut pemadaman di hari raya Idul Fitri. Periksa piket jaga karena ini bentuk provokasi terhadap masyarakat,” kata Lumatauw.
Menurutnya, ini harus sehera disikapi Polres karena yang bertugas piket pasti non Muslim. “Pasti yang beragama Muslim akan berpikir bawah ini ada unsur kesengajaan. Apapun alasan PLN kami mengangap provokator dan dapat menciderai kerukunan umat bergama di Kota Bitung,” katanya.
Semetara itu, Manager Rayon PLN Kota Bitung, Denny Turang ketika dikonfirmasi meminta maaf karena adanya pemadaman bertepatan disaat umat Muslim merayakan Idul Fitri. “Ini bukan disengaja atau ada unsur lain, tapi pemadaman terjadi karena ada gangguan di wilayah Kakenturan dan kami beberapa lokasi lainnya,” kata Turang.
Turang mengatakan, dari hasil laporan piket jaga, pemadaman terjadi karena adanya kabel yang terkena umbul-umbul diwilayah Kakenturan dan sejumlah lokasi lainnya yang mengakibatkan lampu padam. “Kami berupaya untuk segera melakukan perbaikan, tapi rupanya kondisi dilapangan tidak memungkinkan untuk selesai dalam satu atau dua mengingat ada sejumlah alat yang rusak karena kroslet,” jelasnya.(enk)