MANADO – Menyambut era pasar bebas, Propinsi Sulawesi Utara diharapkan akan menjadi pintu gerbang kawasan timur Indonesia. Hal ini disebabkan karena letaknya yang sangat strategis, berada di bibir pasifik, yang diramalkan akan menjadi pusat perkembangan dunia abad 21 setelah era atlantik.
Manado sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Utara kedepan tentu dihadapkan dengan tantangan yang cukup besar untuk mempersiapkan diri menyambut era keterbukaan tersebut. Sebab, jika tidak tentu akan tergilas oleh ketatnya persaingan global.
Oleh karena itu, menurut pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota jalur Independen, Louis Nangoy, SH. dan KH. Rizali M. Noor, konsep pembangunan kota Manado kedepan haruslah diselaraskan untuk menjawab tantangan tersebut. Mulai dari penyiapan infrastruktur, pembenahan birokrasi dan yang paling penting adalah menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
“Era pasar bebas adalah era keterbukaan, dimana tingkat kompetisinya begitu ketat dengan standarisasi yang cukup tinggi. Jika SDM Kita tidak mampu memenuhi standard tersebut, maka otomatis akan kalah bersaing dan kehilangan peluang yang begitu besar. Akibatnya, kita hanya akan menjadi penonton di negeri sendiri.” Kata Calon Walikota Louis Nangoy.
Louis melanjutkan, Sumber Daya Manusia adalah elemen terpenting dalam menjawab tantangan globalisasi. Sebab dengan SDM yang berkualitas, maka berbagai potensi ekonomi dapat digali kemudian dikembangkan secara inovatif sehingga mampu menghasilkan produk yang tidak saja berkualitas, akan tetapi juga memilki keunggulan komparatif.
Calon Wakil Walikota, Kyai Rizali M. Noor menambahkan, jika dipercayakan rakyat untuk memimpin Kota Manado nanti, maka pengembangan SDM akan menjadi perhatian mereka. Ada beberapa aspek yang akan menjadi prioritas untuk di tingkatkan yaitu :
Pertama, produktivitas kerja serta pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.
Kedua, melakukan riset secara komprehensif terhadap transformasi struktur masyarakat, menuju masyarakat modern-industrial dan informasi-komunikasi, serta bagaimana implikasinya bagi peningkatan dan pengembangan kualitas kehidupan SDM.
Ketiga, meningkatkan daya saing dalam menghasilkan karya-karya kreatif yang berkualitas sebagai hasil pemikiran, penemuan dan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.