Bitung—Pergantian sejumlah kepala sekolah (Kepsek) yang dilakukan Pemkot Bitung beberapa waktu lalu di SMKN 1 rupanya membawa efek lain. Buktinya, Senin (16/7) pagi, ribuan siswa SMKN 2 Kota Bitung menolak pergantian Kepsek mereka dan melakukan aksi mogok belajar karena menganggap pengganti Willy Kojongian belum layak untuk memipin sekolah tersebut.
“Kami semua sepakat menolak pengganti Kojongian, Ibu Emma Runtupalit karena basic bliau bukan teknik seperti Kepsek kami yang sebelumnya. Jadi kami mempertanyakan dasar Pemkot Bitung menunjuk orang yang tidak memiliki dasar memimpin sekolah kami,” kata koordinator aksi, Taufik Aksani.
Aksini dan ribuan rekan-rekannya meminta Kojongian dikembalikan ke posisi semula sebagai Kepsek SMKN 2. Dan ia menilai, pergantian Kojongian sarat dengan kepentingan politis yang mengorbakan seorang guru berprestasi.
“Saat ini saja, Palit belum pernah menucul di sekolah, jadi kami nilai bliau memang tidak pantas untuk memimpin apalagi memajukan SMKN 2 kedepannya,” katanya.
Aksi ini sendiri dilakoni para siswa di depan kantor Walikota Bitung, namun tak satupun pejabat yang keluar menemui mereka. Tak beberapa lama, sejumlah anggota Polisi dibantu Satpol PP mengarahkan para siswa untuk kembali ke sekolah, mengingat mereka tidak memiliki ijin menggelar aksi.
Sementara Kojongan yang dimintai tanggapan terkait aksi ribuan mantan siswanya tersebut menyatakan ikut prihatin dan terharu. “Harusnya ini tidak terjadi dan para siswa tetap belajar seperti biasa karena keputusan ini saya yakin telah dikaji dengan matang oleh Pemkot Bitung dan tentu ada yang baik dari saya untuk memajukan sekolah itu,” kata Kojongian ketika dihubungi.
Ia sendiri mengaku, selama dirinya diberi kepercayaan memimpin sekolah tersebut, ia hanya berpikir untuk menjadikan SMKN 2 memiliki kepercayaan dan peluang menghasilkan tenaga kerja yang handal.(enk)