Manado-Anggapan soal penyelenggaraan KKR yang akhir-akhir marak di wilayah GMIM karena jemaatnya adalah lahan subur, ikut ditanggapi pelayan GMIM Pdt Lucky Rumopa.
Dia membantah ajaran dan dogmatisasi tidak tertanam benar dalam benak warga GMIM.
“Justru jemaat makin kuat dan sadar, dari 812.564 jiwa anggota jemaat GMIM justru program pelayanan terpadu di berbagai aras sangat signifikan,” katanya pada beritamanado Senin (8/7).
Namun memang menurutnya, perlu disadari tidak mudah jemaat sebanyak itu dilayani dengan maksimal. Untungnya, pemahaman teologis lewat Menjabarkan Trilogi Pembangunan Jemaat (MTPJ) yaitu materi bacaan Alkitab setiap minggu hasilnya positif, sebab sangat relevan dan membantu pembangunan jemaat.
Dia juga menilai, akibat pertumbuhan GMIM yang signifikan, anggota jemaatnya sering menjadi lahan subur untuk ditarik.
“Menjadi lahan subur untuk menarik domba-domba mengikuti aliran-aliran, dimulai dengan menghadirkan pembicara-pembicara terkenal dan bisa mengadakan mujizat,” tandasnya.
“Tapi hemat kami karena kasih dan anugerah Tuhan, GMIM tetap terpelihara sejak berabad-abad lalu,” imbuh Pdt Lucky. (alf)
BERITA LAINNYA:
Ini Langkah Konkrit Sinode Agar Jemaat GMIM tak Lompat Pagar
http://beritamanado.com/berita-utama/sinode-gmim/193208/
Pdt Sumakul: Aliran Kharismatik jadi Masalah Global
http://beritamanado.com/berita-utama/pdt-sumakul/193206/
GMIM jadi Lahan Subur KKR, Ini Tanggapan Pdt Manampiring
http://beritamanado.com/agama-pendidikan/gmim-jadi-lahan-subur-kkr-ini-tanggapan-pdt-manampiring/193176/