Kepala Kantor SAR Manado Gede Darmada, Yudi perwakilan dari Kemenlu RI dan korban ABK KM Aleluya.
Manado, BeritaManado.com – Upaya pemulangan 8 korban KM Aleluyah yang hanyut selama 18 hari di lautan, akhirnya berhasil.
Minggu (8/9/2019) sekitar pukul 11.45 Wita, ke-8 korban, masing–masing bernama Elieser Manoka (31), Rizky Rahim (18), Jufri Lalele (37), Musbal Mabiang (36), Jon Manuahe (29), Lesianus Baghiu (36), Alfri Frans (21) dan Rival Frans (23), tiba di Bandara Samratulangi Manado, diatar langsung perwakilan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Mereka diberangkatkan dari KBRI di Manila Filipina, yang mencakup Republik Palau dan Republik Kepulauan Marshall.
Sebelumnya, pada Rabu (28/8/2019) lalu, Rahmat Bakus, satu dari sembilan korban dari KM Aleluya, sudah lebih dulu dipulangkan ke Manado.
Pemulangan 9 ABK anak buah kapal (ABK) itu, difasilitasi langsung Kementerian Luar Negeri dan Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado.
Kepala Kantor SAR Gede Darmada, bahkan menyambut langsung kedatangan 8 ABK di bandara.
Darmada turut mengapresiasi seluruh yang terlibat dalam penyelamatan dan pemulangan seluruh korban, khususnya Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Palau dan KBRI Jepang, serta seluruh personel SAR dalam upaya pencarian korban.
“Sudah menjadi tugas dan tanggungjawab kami sebagai Basarnas. Dan semoga dari kejadian ini kita dapat mengambil pelajaran dan pengalaman yang paling berharga ini untuk kedepan agar bisa lebih berhati-hati dan mengutamakan keselamatan jiwa,” tutur Gede Darmada.
Sementara, Yudi dari perwakilan Kemenlu mengakui proses pemulangan 9 ABK KM Aleluyah cukup panjang karena harus menyelesaikan dokumen pemulangan.
“Berkas persyaratan pemulangan korban sangat panjang, namun sudah menjadi tugas dan tanggungjawab Kemenlu untuk mengurus warga Indonesia yang berada di luar negeri yang mengalami masalah dari pengurusan berkas sampai pemulangan,” ujar Yudi.
Disisi lain, raut bahagia terpancsr di wajah kekuarga para korban, baik istri anak dan bahkan pemilik kapal.
“Saya dan keluarga saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Kepala Kantor Basarnas Manado, Kemenlu dan seluruh tim yang sudah berupaya mencari dan menolong kami sampai pemulangan kami dari Palau. Hingga akhirnya saya bisa bertemu anak dan istri lagi dengan keadaan selamat bersama teman-teman ABK,” ucap Rizki, salah satu ABK yang selamat.
(Finda Muhtar)
Baca juga:
18 Hari Hanyut, Basarnas Manado Sempat Tutup Operasi Pencarian KM Aleluya
Hendak Memancing ke Belang, 9 ABK KM Aleluya Hanyut ke Laut Jepang
Haru Biru Kepulangan Rahmat Bakus, Korban Hanyut KM Aleluya