AMURANG—Menjelang Natal dan Tahun Baru 2012, Polres Minsel menggelar Operasi Khusus taxi gelap. Operasi tersebut juga atas perintah Kapolda Sulut Brigjen Drs Carlo Tewu. Dan sejak pekan lalu, sedikitnya 52 taxi gelap ditahan. Hanya saja, sekitar 36 taxi gelap sudah diambil kembali pemilik setelah dilakukan sidang di Polres Minsel.
Kasat Lantas Polres Minsel, AKP Franky Manus, SH kepada beritamanado, Senin (12/12) tadi membenarkannya. ‘’Sejak pekan kemarin, hingga Senin pagi ada sekitar 52 kendaraan yang beroperasi seperti taxi gelap. Hanya saja, kami langsung melakukan sidang di Polres Minsel dan pemilik harus membayar sesuai UU No.22/2009,’’ ujar Manus.
Kata Manus, bahwa operasi khusus ini tak akan berhenti sampai disini. Disamping itu, banyak keluhan diantaranya para sopir bus yang ada di Amurang, Tumpaan dan Motoling mempertanyakan soal keberadaan taxi gelap tersebut.
‘’Dengan demikian, atas perintah Kapolda Sulut. Maka, kami langsung melakukan operasi khusus ini. Sekali lagi, kami tak akan berhenti sampai disini,’’ tukasnya.
Dikesempatan berbeda, Jonly Pongantung, warga desa Kalawat kecamatan Kalawat, kabupaten Minahasa Utara kepada wartawan ini menuturkan, kalau ternyata pihak Polres Minsel ingin menghambat. ‘’Kami mengaku kalau sudah salah. Tetapi, sebetulnya kendaraannya bukan taxi gelap. Dari pada mau pulang kosong ke Manado, dan ada warga yang dolah. Maka saya pun langsung berhenti. Tahu-tahu, ada mata-mata yang langsung menyampaikan ke pihak polisi,’’ ujar Pongantung.
Menurut Pongantung, “jelas saya kecewa. Kendaraannya ditahan sejak Sabtu pekan kemarin. Bayangkan, untuk pulang saja terpaksa menunggu penyelesaian.” Menariknya, untuk mengeluarkan kendaraan harus mengeluarkan uang sebanyak Rp 250.000 sampai Rp 300.000. Bahkan, ada yang lebih besar lagi dan itu harus dibayar ke pihak Lantas.
‘’Harusnya, pihak Polres Minsel memberi teladan bagi kami. Sebagai pemilik kendaraan, kami mengaku salah. Namun, pelayanan pihak Polres Minsel terlihat kaku. Itukah yang dinamakan pelayan masyarakat. Tahu-tahu, ingin minta uang pada kami,’’ tanya Pongantung. (ape)