Manado – Praktek prostitusi dilingkaran salah satu kampus ternama di Sulut ini diduga terjadi disejumlah tempat kos-kosan.
Untuk membuktikan informasi ini, tim investigasi BeritaManado. com mencoba menelusuri sejumlah tempat kos-kosan yang berada di kelurahan Kleak Kecamatan Malalayang.
Dalam sepekan tim investigasi berhasil bertemu dengan sejumlah perempuan yang masih berstatus Siswi dan mahasiswi, sebut saja Mawar dan Melati.
Mawar yang masih duduk dibangku SMA mengungkapkan demi mencukupi gaya hidupnya di Manado, Mawar rela menjajakan tubuh mungilnya ke para lelaki hidung belang.
Kita pe tarif 500 ribu perjam, maen pa kita pe kos. Mar pelan-pelan ne – Mawar
“Kita pe tarif 500 ribu perjam, maen pa kita pe kos. Mar pelan-pelan ne,” ujar Mawar saat pertama kali dijumpai wartawan BeritaManado. com yang sedang menyamar sebagai pelanggan, beberapa waktu lalu.
Dari pengamatan BeritaManado.com, Mawar memiliki pelanggan yang didominasi Mahasiswa berduit hingga pria muda yang sudah bekerja.
Kepada BeritaManado. com, Mawar mengaku tak pernah mau menerima pelanggan pria berumur alias om-om.
“Kita nda mau pelanggan om-om, karena kalau dorang masih cowo, kang kita pe tamang-tamang kos nda akang curiga. Kasiang eh, kita bagini cuma for eksis di pergaulan, biar ada gadjet, make-up dan banyak tamang no,” ungkap Mawar.
Sedangkan Melati mengaku terjun ke bisnis prostitusi terselubung ini demi mencukupkan kebutuhannya sebagai Mahasiswi.
“Kita bagini karena biaya kuliah sekarang mahal. jadi cari tambahan,” kata Melati.
Melati mengaku mendapat Rp750 ribu untuk sekali kencan dengan pelanggannya, berbeda dengan Mawar, Melati lebih memilih berkencan dengan pria berumur ketimbang pria muda.
“Kita lebih pilih pria berumur, malu dang toh kalo deng cowo-cowo, kalo nanti bergaul kong jadi carita, bahaya toh,” tukas Melati. (risat)
Baca juga:
- Diduga, Malalayang Koleksi Tempat Kos Mesum
- Tertibkan Kosan ‘Mesum’, Lurah Batu Kota Kerahkan Pala
- Tertibkan Tempat Kos, Camat Malalayang Perintahkan Lurah