Ratahan – Tenaga medis di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Ratatotok, Minahasa Tenggara (Mitra) mengeluh. Pasalnya, sudah tiga bulan tunjangan jasa medis dan uang lauk pauk belum dibayarkan pihak rumah sakit.
“Kami sudah melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara maksimal. Hanya saja kondisinya selalu seperti ini. Tidak pernah hak-hak kami dibayar tepat waktu,” beber sumber yang meminta wartawan tidak mengekspos nama mereka, baru-baru ini.
Diungkapkan sumber, selama bekerja di RSUP Ratatotok, pihak rumah sakit terkesan acuh tak acuh bahkan selalu mengabaikan apa yang menjadi kewajiban mereka kepada pegawai. “Bukan kali pertama hak kami (pegawai, red) terabaikan, ini selalu saja terjadi. Untuk saat ini saja, sudah tiga bulan tunjangan dan uang lauk pauk belum juga direalisasikan,” sesal mereka.
Tak sampai disitu, para pegawai ini juga mengeluh karena pihak rumah sakit membuat aturan yang kesannya memasung hak-hak pegawai. “Seharusnya jajaran direksi fokus pada peningkatan pelayanan bukan membuat aturan yang menyusahkan pegawai,” sembur mereka lagi.
Kesal dengan cara-cara tersebut, mereka pun mempertanyakan kinerja jajaran direksi. “Sebaiknya dilakukan evaluasi bahkan pergantian untuk posisi direksi,” desak mereka.
Direktur RSUP Ratatotok dr Vally Ratulangi sendiri ketika dikonfirmasi tak menapik hal tersebut. “Untuk tunjangan dan uang lauk pauk memang mengalami keterlambatan pembayaran. Hanya saja itu bukan karena kesengajaan, tetapi lebih kepada prosenya yang memang memerlukan waktu. Sebab harus melalui pihak kementrian,” jelas Ratulangi.
Ia pun memastikan apa yang menjadi tuntutan pegawai dalam waktu dekat ini sudah direalisasikan. “Waktu dekat ini pasti sudah dibayarkan semuanya,” tukas Ratulangi. (rulandsandag)
Ratahan – Tenaga medis di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Ratatotok, Minahasa Tenggara (Mitra) mengeluh. Pasalnya, sudah tiga bulan tunjangan jasa medis dan uang lauk pauk belum dibayarkan pihak rumah sakit.
“Kami sudah melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara maksimal. Hanya saja kondisinya selalu seperti ini. Tidak pernah hak-hak kami dibayar tepat waktu,” beber sumber yang meminta wartawan tidak mengekspos nama mereka, baru-baru ini.
Diungkapkan sumber, selama bekerja di RSUP Ratatotok, pihak rumah sakit terkesan acuh tak acuh bahkan selalu mengabaikan apa yang menjadi kewajiban mereka kepada pegawai. “Bukan kali pertama hak kami (pegawai, red) terabaikan, ini selalu saja terjadi. Untuk saat ini saja, sudah tiga bulan tunjangan dan uang lauk pauk belum juga direalisasikan,” sesal mereka.
Tak sampai disitu, para pegawai ini juga mengeluh karena pihak rumah sakit membuat aturan yang kesannya memasung hak-hak pegawai. “Seharusnya jajaran direksi fokus pada peningkatan pelayanan bukan membuat aturan yang menyusahkan pegawai,” sembur mereka lagi.
Kesal dengan cara-cara tersebut, mereka pun mempertanyakan kinerja jajaran direksi. “Sebaiknya dilakukan evaluasi bahkan pergantian untuk posisi direksi,” desak mereka.
Direktur RSUP Ratatotok dr Vally Ratulangi sendiri ketika dikonfirmasi tak menapik hal tersebut. “Untuk tunjangan dan uang lauk pauk memang mengalami keterlambatan pembayaran. Hanya saja itu bukan karena kesengajaan, tetapi lebih kepada prosenya yang memang memerlukan waktu. Sebab harus melalui pihak kementrian,” jelas Ratulangi.
Ia pun memastikan apa yang menjadi tuntutan pegawai dalam waktu dekat ini sudah direalisasikan. “Waktu dekat ini pasti sudah dibayarkan semuanya,” tukas Ratulangi. (rulandsandag)