Kakas, BeritaManado.com — Sebanyak 14 jemaat Gereja Gerakan Pentakosta (GGP) se-Kecamatan Langowan Raya, Jumat (21/2/2020) kemarin menabuh ‘perang’ terhadap populasi eceng gondok yang nyaris menutupi sebagian besar daerah pinggiran Danau Tondano.
Hal itu ditunjukkan dalam bentuk aksi nyata turun langsung ke lokasi pengangkatan eceng gondok Kecamatan Langowan Timur di wilayah Desa Toulimembet Kecamatan Kakas dengan mengutus gembalanya dan sejumlah perwakilan jemaat.
Koordinator Lapangan Pdt. Audy Wungkar kepada BeritaManado.com mengatakan bahwa kegiatan tersebut sudah terprogramkan sebelumnya sebagai bentuk partisipasi nyata gereja akan kelestarian lingkungan dan alam.
“Kami tidak turun dengan kekuatan penuh, akan tetapi mengutus perwakilannya dari 14 jemaat bersama para gembalanya. Namun demikian sangat terlihat antusias bapak-bapak, ibu-ibu dan juga pemuda yang bergabung dengan utusan jemaat dari gereja lain, bahkan saudara-saudara kita dari Masjid Baiturahman Amongena Satu,” ungkap Wungkar.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Majelis Daerah Sulawesi Utara Gereja Gerakan Pentakosta Pdt. Jusuf Goni SSos yang juga turun langsung mengangkat eceng gondok menyatakan bahwa aksi yang dilakukan jemaatnya merupakan perang terhadap keberadaan eceng gondok.
“Kami dari pihak gereja mendukung penuh program Pemkab Minahasa untuk mencaga Danau Tondano ini sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Danau ini sudah memberikan kehidupan kepada masyarakat, maka sepantasnya juga kita menjaganya,” ungkap Pdt. Jusuf Goni.
Sementara itu, Camat Langowan Timur Jefry Maisiow SPt menyampaikan terima kasih atas keterlibatan masyarakat yang berasal dari berbagai denominasi gereja di wilayahnya termasuk beberapa jamaah Masjid Baiturahman Amongena Satu.
“Ini merpakan wujud nyata sinergitas antara pemerintah dan juga masyarakatnya. Semoga perhatian seperti ini akan terus terjaga untuk menjadikan Minahasa semakin baik dan hebat di masa yang akan datang,” tandasnya.
(Frangki Wullur)