Bitung – Wali Kota Bitung, Max Lomban hadir dalam pembukaan acara Focus Grup Discussion (FGD) Lembeh Island Low Carbon and Smart Infrastructure Development, Selasa (26/06/2018).
Kegiatan itu digelar di Ruang F J Tumbelaka Kantor Gubernur Sulut.
Dalam sambutannya, Wali kota memaparkan tentang keberadaan Kota Bitung yang ditetapkan pemerintah pusat sebagai salah satu pintu gerbang nasional di Asia Timur dan Pasifik.
“Adanya mega proyek seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Jalan Tol Manado Bitung, Pelabuhan Laut Internasional Samudra Bitung dan jalur Kereta api Makasar-Bitung akan menjadi titik simpul Bitung, secara otomatis menjadi pintu gerbang ke kawasan Pasifik,” kata Wali kota.
Kota Bitung kata dia, siap berperan menjadi pintu gerbang dalam kawasan pasifik, hal tersebut karena letaknya sangat strategis berada tepat di bibir Pasifik yang memudahkan pagi para pelaku bisnis Internasional juga lokal.
Sementara itu, Kepala Bappeda Provinsi Sulut, Ricky Tumandoek mewakili Gubernur Sulut, Olly Dondokambey mengatakan, untuk menunjang perkembangan kepariwisataan di Sulut, pemerintah berupaya keras menyiapkan sarana dan sarana penunjang pendukung sektor pariwisata.
Diantaranya kata dia, mempersiapkan proyek strategis mencanangkan silayah Likupang hingga Pulau Lembeh menjadi destinasi wisata kelas dunia.
“Pemprov Sulut membuka jalinan kerjasama dengan berbagai pihak dan investor dalam upaya membangun infrastuktur penunjang konektivitas, yakni jembatan Bitung-Lembeh serta Bandara Internasional di Pulau Lembeh, disamping pembangunan KEK Bitung dan pengembangan International Hub Port (IHP) Bitung,” katanya.
Turut hadir dalam FGD itu, Perwakilan Duta Besar Cina untuk Indonesia, Mr Xie Cheng Suo, President of APSEC, Prof Zhu Li, delegasi dari Negara China di bawah oganisasi APEC Sustainable Development Center (APECSEC), APEC Marine Sustainable Development Center (AMSDC), China Renewable Energy Engineering Institute (CREII), China Electronic Energy Group (CETC), CGCOC Group Asia, Rainbow Fish Shanghai.
(***/abinenobm)
Bitung – Wali Kota Bitung, Max Lomban hadir dalam pembukaan acara Focus Grup Discussion (FGD) Lembeh Island Low Carbon and Smart Infrastructure Development, Selasa (26/06/2018).
Kegiatan itu digelar di Ruang F J Tumbelaka Kantor Gubernur Sulut.
Dalam sambutannya, Wali kota memaparkan tentang keberadaan Kota Bitung yang ditetapkan pemerintah pusat sebagai salah satu pintu gerbang nasional di Asia Timur dan Pasifik.
“Adanya mega proyek seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Jalan Tol Manado Bitung, Pelabuhan Laut Internasional Samudra Bitung dan jalur Kereta api Makasar-Bitung akan menjadi titik simpul Bitung, secara otomatis menjadi pintu gerbang ke kawasan Pasifik,” kata Wali kota.
Kota Bitung kata dia, siap berperan menjadi pintu gerbang dalam kawasan pasifik, hal tersebut karena letaknya sangat strategis berada tepat di bibir Pasifik yang memudahkan pagi para pelaku bisnis Internasional juga lokal.
Sementara itu, Kepala Bappeda Provinsi Sulut, Ricky Tumandoek mewakili Gubernur Sulut, Olly Dondokambey mengatakan, untuk menunjang perkembangan kepariwisataan di Sulut, pemerintah berupaya keras menyiapkan sarana dan sarana penunjang pendukung sektor pariwisata.
Diantaranya kata dia, mempersiapkan proyek strategis mencanangkan silayah Likupang hingga Pulau Lembeh menjadi destinasi wisata kelas dunia.
“Pemprov Sulut membuka jalinan kerjasama dengan berbagai pihak dan investor dalam upaya membangun infrastuktur penunjang konektivitas, yakni jembatan Bitung-Lembeh serta Bandara Internasional di Pulau Lembeh, disamping pembangunan KEK Bitung dan pengembangan International Hub Port (IHP) Bitung,” katanya.
Turut hadir dalam FGD itu, Perwakilan Duta Besar Cina untuk Indonesia, Mr Xie Cheng Suo, President of APSEC, Prof Zhu Li, delegasi dari Negara China di bawah oganisasi APEC Sustainable Development Center (APECSEC), APEC Marine Sustainable Development Center (AMSDC), China Renewable Energy Engineering Institute (CREII), China Electronic Energy Group (CETC), CGCOC Group Asia, Rainbow Fish Shanghai.
(***/abinenobm)