TOMOHON, beritamanado.com – Forum Group Discussion (FGD) antara pemerintah, tokoh budaya dan masyarakat di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Kota Tomohon, Selasa (17/10/2017) siang tadi menghasilkan wacana Pembangunan Museum Daerah.
Menurut Wali Kota Tomohon Jimmy Eman SE Ak, suatu Kota harus ada museum untuk menggambarkan sejarah bagaimana terbentuk kota kepada masyarakat luas, dimana sejak dimekarkan tahun 2003 Kota Tomohon membutuhkan wadah untuk menjelaskan sejarah daerah ini.
Pokok-pokok pikiran melalui diskusi ini menurutnya akan membentuk suatu pola untuk menjadi fondasi dalam menopang ide-ide pembangunan museum ke depan, tidak lupa juga akan mengumpulkan sejarah dari berbagi pihak untuk dirumuskan menjadi acuan.
“Nantinya juga museum akan menjadi pusat pariwisata baru makanya kita perlu membenahi berbagai objek, diharapkan semua pihak terkait menopang bersama dan diharpakan dilengkapi tahun ke tahun.”
“Pasca FGD kita akan mengundang lebih banyak tokoh masyarakat untuk membicarakan secara komprehensif sehingga kita akan informasikan pada masyarakat mengenai rencana pembangunan museum,” terangnya.
Diketahui berbagai masukan mengenai museum ini dapat dirangkumkan, bahwa budaya merupakan identitas bangsa untuk itu dibutuhkan perhatian khusus, perspektif dari sisi religius menampilkan tokoh gereja dan pendidikan, sejarah asal-usul Kota Tomohon dan Tombulu serta perkembangannya dan menjadi pusat pelestarian bahasa daerah.
Hadir dalam FGD ini para tokoh budaya Kota Tomohon seperti Pastor Paul Richard Renwarin Pr, Piet Pungus SPd yang juga anggota DPRD Kota Tomohon, Habel Rampengan, Youdy Aray SPd, Dr Bert Supit, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Kota Tomohon DR Juliana Dolvin Karwur MKes MSi.
(ReckyPelealu)
TOMOHON, beritamanado.com – Forum Group Discussion (FGD) antara pemerintah, tokoh budaya dan masyarakat di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Kota Tomohon, Selasa (17/10/2017) siang tadi menghasilkan wacana Pembangunan Museum Daerah.
Menurut Wali Kota Tomohon Jimmy Eman SE Ak, suatu Kota harus ada museum untuk menggambarkan sejarah bagaimana terbentuk kota kepada masyarakat luas, dimana sejak dimekarkan tahun 2003 Kota Tomohon membutuhkan wadah untuk menjelaskan sejarah daerah ini.
Pokok-pokok pikiran melalui diskusi ini menurutnya akan membentuk suatu pola untuk menjadi fondasi dalam menopang ide-ide pembangunan museum ke depan, tidak lupa juga akan mengumpulkan sejarah dari berbagi pihak untuk dirumuskan menjadi acuan.
“Nantinya juga museum akan menjadi pusat pariwisata baru makanya kita perlu membenahi berbagai objek, diharapkan semua pihak terkait menopang bersama dan diharpakan dilengkapi tahun ke tahun.”
“Pasca FGD kita akan mengundang lebih banyak tokoh masyarakat untuk membicarakan secara komprehensif sehingga kita akan informasikan pada masyarakat mengenai rencana pembangunan museum,” terangnya.
Diketahui berbagai masukan mengenai museum ini dapat dirangkumkan, bahwa budaya merupakan identitas bangsa untuk itu dibutuhkan perhatian khusus, perspektif dari sisi religius menampilkan tokoh gereja dan pendidikan, sejarah asal-usul Kota Tomohon dan Tombulu serta perkembangannya dan menjadi pusat pelestarian bahasa daerah.
Hadir dalam FGD ini para tokoh budaya Kota Tomohon seperti Pastor Paul Richard Renwarin Pr, Piet Pungus SPd yang juga anggota DPRD Kota Tomohon, Habel Rampengan, Youdy Aray SPd, Dr Bert Supit, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Kota Tomohon DR Juliana Dolvin Karwur MKes MSi.
(ReckyPelealu)