Amurang – Dalam rangka pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah (Musrembangda, red) bertajuk Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa Selatan tahun 2013 yang digelar di restoran Golden Charity Kelurahan Pondang Kecamatan Amurang Timur Minsel, Rabu (21/3) kemarin. Secara langsung dibuka oleh Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu.
Dalam pidatonya Bupati pertama Perempuan Minsel ini, mengemukakan bahwa Perencanaan Pembangunan Minsel pada hakekatnya merupakan upaya pengambilan keputusan tentang program dan kegiatan mendatang, dengan memperhitungkan kemampuan sumberdaya di Minsel, dalam upaya mencapai sasaran dan tujuan pembangunan yang telah ditetapkan.
“Nah, Secara filosofis, sumberdaya yang digunakan dalam pembangunan Minsel tersebut, merupakan milik rakyat dan pembangunan itu sendiri dilaksanakan untuk kepentingan rakyat sebagai pemilik kedaulatan. Paradigma baru perencanaan pembangunan saat ini, yakni dengan menempatkan rakyat sebagai subyek, disamping sebagai obyek pembangunan (People Centered Development), dengan demikian pembangunan harus dapat dirasakan manfaatnya oleh Rakyat, dan juga harus melibatkan masyarakat mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan hingga pengawasan dan pemanfaatan hasilnya,” ujar Tetty dihadapan Kepala SKPD Minsel, Ketua DPRD Minsel Boy Tumiwa, Kepala Bappeda Provinsi Sulut yang diwakili Kepala UPT Litbang Provinsi Sulut Ir Flora Saumana dan Legislator Sulut James Sumendap SH.
Tetty (sapaan akrab Bupati Minsel) menegaskan bahwa sesuai paradigma tersebut, maka perencanaan Pembangunan dilaksanakan dengan dua pendekatan yakni Proses Teknokratis dan Proses Politis, dalam bentuk mekanisme Top Down Planning (atas kebawah) dan mekanisme Bottom Up Planning (bawah ke atas) yang dilaksanakan secara partisipatif.
“Permasalahan ini tak mungkin diselesaikan secara instan sebab permasalahan ini tak berdiri sendiri melainkan mempunyai sinergitas,” tutur Tetty. (and)
Amurang – Dalam rangka pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah (Musrembangda, red) bertajuk Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa Selatan tahun 2013 yang digelar di restoran Golden Charity Kelurahan Pondang Kecamatan Amurang Timur Minsel, Rabu (21/3) kemarin. Secara langsung dibuka oleh Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu.
Dalam pidatonya Bupati pertama Perempuan Minsel ini, mengemukakan bahwa Perencanaan Pembangunan Minsel pada hakekatnya merupakan upaya pengambilan keputusan tentang program dan kegiatan mendatang, dengan memperhitungkan kemampuan sumberdaya di Minsel, dalam upaya mencapai sasaran dan tujuan pembangunan yang telah ditetapkan.
“Nah, Secara filosofis, sumberdaya yang digunakan dalam pembangunan Minsel tersebut, merupakan milik rakyat dan pembangunan itu sendiri dilaksanakan untuk kepentingan rakyat sebagai pemilik kedaulatan. Paradigma baru perencanaan pembangunan saat ini, yakni dengan menempatkan rakyat sebagai subyek, disamping sebagai obyek pembangunan (People Centered Development), dengan demikian pembangunan harus dapat dirasakan manfaatnya oleh Rakyat, dan juga harus melibatkan masyarakat mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan hingga pengawasan dan pemanfaatan hasilnya,” ujar Tetty dihadapan Kepala SKPD Minsel, Ketua DPRD Minsel Boy Tumiwa, Kepala Bappeda Provinsi Sulut yang diwakili Kepala UPT Litbang Provinsi Sulut Ir Flora Saumana dan Legislator Sulut James Sumendap SH.
Tetty (sapaan akrab Bupati Minsel) menegaskan bahwa sesuai paradigma tersebut, maka perencanaan Pembangunan dilaksanakan dengan dua pendekatan yakni Proses Teknokratis dan Proses Politis, dalam bentuk mekanisme Top Down Planning (atas kebawah) dan mekanisme Bottom Up Planning (bawah ke atas) yang dilaksanakan secara partisipatif.
“Permasalahan ini tak mungkin diselesaikan secara instan sebab permasalahan ini tak berdiri sendiri melainkan mempunyai sinergitas,” tutur Tetty. (and)