
Manado – Terkait adanya dua kubu dalam kepemimpinan KNPI Sulut, membuat para senior dan mantan ketua wadah berhimpunan seluruh organisasi kepemudaan ikut perihatin.
Pasalnya, di Sulut sendiri, selain Jackson Kumaat yang merupakan ketua KNPI, kubu Kristover Deky Palinggi mengklaim sebagai nakhoda dari organisasi besar tersebut.
Pada peringatan HUT KNPI ke 43, Sabtu (23/7/16) lalu bertempat di sekretariat KNPI Sulut, kompleks GOR Koni Sario, para senior dan mantan ketua KNPI se Sulut yang hadir menyerukan bahwa mereka mengakui kepemimpinan Jackson Kumaat sebagai ketua KNPI yang sah.
Para senior dan mantan ketua tersebut diantaranya, Lona Lengkong, Wempie Frederik, Elisa Regar, Brando Lengkey, Didi Sjafeii, dan Roy Maramis serta para pengurus DPD KNPI Sulut dibawah kepemimpinan Jackson Kumaat.
Dalam diskusi terbatas, para senior merespon sekaligus menegaskan dukungan kepemimpinan KNPI di Sulut.
“wadah berhimpun untuk Organisasi Kepemudaan hanya satu yakni KNPI yang dideklarasikan pada 23 Juli 1973 oleh organisasi Cipayung,” tegas Brando Lengkey.
Mantan ketua KNPI Sulut ini mengatakan KNPI yang dideklarasikan tahun 1973 merupakan satu-satunya wadah berhimpun organisasi kepemudaan yang sah dan tidak ada yang lain.
Pada kesempatan yang sama Wempie Frederik menyesalkan adanya KNPI diluar KNPI tahun 1973.
“Sebagai kader-kader hasil KNPI tahun 73 dirinya mengajak agar para senior senantiasa menjaga marwah, kebesaran dan keutuhan organisasi. Kita semua yang hadir disini merupakan hasil dari KNPI tahun 73, saya sangat menyesalkan adanya KNPI lain dan saya mengajak mari sama-sama kita tetap mempertahankan kebesaran dan keutuhan organisasi,” tegas mantan Walikota Manado ini.
Sementara itu, mantan ketua KNPI Sulut lainnya seperti, Elisa Regar megungkapkan bahwa hanya satu KNPI yang merupakan wadah berhimpun organisasi kepemudaan dan tidak ada yang lain.
Regar menuturkan bahwa organisasi yang baru dan menamakan diri KNPI merupakan organisasi lain dan baru dideklarasikan.
“Mereka yang menamakan KNPI itu bisa terdaftar di Kemenkumham mereka kemudian membuat Akta Notaris baru dengan nama organisasi DPP KNPI, disini jadi lucu karena nanti didaerah mereka akan menulis DPD DPP KNPI. Beda dengan kita yang tahun 73, hanya KNPI hasil Kongres Papua lah yang merupakan wadah berhimpun bukan yang lain,” tandasnya.
Pertemuan tersebut menegaskan dukungan para senior kepada kepemimpinan Jackson Kumaat sebagai ketua KNPI Sulut hasil Musda 2015 lalu serta menegaskan penolakan terhadap upaya segelintir orang dibawah kepemimpinan Deky Palinggi yang mencoba memecah keutuhan wadah berhimpun KNPI di Sulut. (LeKa)