Tahuna – Tudingan yang di alamatkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangihe dr Oktavianus Papodi terkait telah mengendapkan dana senilai Rp 1,2 Miliar untuk pembayaran jasa para dokter,perawat dan bidan di Rekening miliknya dibantah keras.
“ Itu tidak benar, karena dana itu sampai sekarang masih tersimpan di Bank Mandiri dengan menggunakan Rekening Dinas” Kata Papodi saat ditemui wartawan ini kamis (31/10/2014).
Dijelaskannya, dana tersebut sengaja belum disalurkan ke setiap Puskesmas yang ada di Sangihe dan pihak puskesmas tidak mengetahui masalah ini, dana Jamkesda ini terlambat masuk ke rekening instansi yang dipimpinnya.
Pembagian dana ini belum tersalurkan karena masalahnya waktu itu APBD sudah jalan jadi sekarang kami menunggu APBDP,kan tidak mungkin dana itu kami ambil serta di pindahkan ke tempat lain karena akan jadi temuan BPK, jadi otomatis kami simpan dana itu di Bank, nanti akan diambil dalam waktu dekat ini dan langsung disalurkan” Ungkapnya
Hal ini dibantah juga oleh bendahara Dinas Kesehatan“Kami bisa menunjukkan bukti bahwa dana tersebut masih ada di rekening kami dan belum dipindahkan ke rekening lain, sebab selain itu juga pihak Puskesmas harus memasukan semua kegiatan selama tahun itu, baru dana mereka bisa disalurkan.” Jelasnya
Sementara itu di tempat terpisah, salah satu anggota Korp baju putih ini mengatakan,penjelasan dari kepala Dinas Kesehatan itu tidak sesuai dengan kenyataannya.“Masa boleh dari Dinas PPKAD sudah mengeluarkan SP2D sejak tahun 2013 lalu, namun oleh mereka masih di tahan di Bank. Ini kan aneh”ungkap mereka.
Ditambahkan pula olehnya, ini perlu diseriusi oleh pihak Inspektorat Sangihe, jangan sampai hak orang banyak sudah disalahgunakan oleh sejumlah kelompok demi keuntungan pribadi.(Gun)
Tahuna – Tudingan yang di alamatkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangihe dr Oktavianus Papodi terkait telah mengendapkan dana senilai Rp 1,2 Miliar untuk pembayaran jasa para dokter,perawat dan bidan di Rekening miliknya dibantah keras.
“ Itu tidak benar, karena dana itu sampai sekarang masih tersimpan di Bank Mandiri dengan menggunakan Rekening Dinas” Kata Papodi saat ditemui wartawan ini kamis (31/10/2014).
Dijelaskannya, dana tersebut sengaja belum disalurkan ke setiap Puskesmas yang ada di Sangihe dan pihak puskesmas tidak mengetahui masalah ini, dana Jamkesda ini terlambat masuk ke rekening instansi yang dipimpinnya.
Pembagian dana ini belum tersalurkan karena masalahnya waktu itu APBD sudah jalan jadi sekarang kami menunggu APBDP,kan tidak mungkin dana itu kami ambil serta di pindahkan ke tempat lain karena akan jadi temuan BPK, jadi otomatis kami simpan dana itu di Bank, nanti akan diambil dalam waktu dekat ini dan langsung disalurkan” Ungkapnya
Hal ini dibantah juga oleh bendahara Dinas Kesehatan“Kami bisa menunjukkan bukti bahwa dana tersebut masih ada di rekening kami dan belum dipindahkan ke rekening lain, sebab selain itu juga pihak Puskesmas harus memasukan semua kegiatan selama tahun itu, baru dana mereka bisa disalurkan.” Jelasnya
Sementara itu di tempat terpisah, salah satu anggota Korp baju putih ini mengatakan,penjelasan dari kepala Dinas Kesehatan itu tidak sesuai dengan kenyataannya.“Masa boleh dari Dinas PPKAD sudah mengeluarkan SP2D sejak tahun 2013 lalu, namun oleh mereka masih di tahan di Bank. Ini kan aneh”ungkap mereka.
Ditambahkan pula olehnya, ini perlu diseriusi oleh pihak Inspektorat Sangihe, jangan sampai hak orang banyak sudah disalahgunakan oleh sejumlah kelompok demi keuntungan pribadi.(Gun)