Tomohon – Dinas Kesehatan dan Sosial (Dinkesos) Kota Tomohon diminta untuk tidak tutup mata dan secepatnya menyikapi permasalahan sosial yang sedang melanda. Pasalnya, tingkah dari orang gila (orgil) yang berkeliaran bebas di Kota Tomohon mulai menimbulkan keresahan serta kerugian material.
“Ya. Pemkot dalam hal ini instansi terkait jangan tinggal diam dengan hal ini. Ulah orgil di Tomohon mulai menimbulkan kekacauan dan keresahan. Lihat saja, rumah dan kendaraan bermotor mulai jadi sasaran pelemparan sehingga mengakibatkan kaca kendaraan pecah. Ini kebanyakan dilakukan pada malam hari di saat kami sedang tidur. Belum lagi dengan informasi dari teman-teman lain sesama warga dimana ada warung beserta jualannya yang diacak-acak,” ungkap Angky R, salah satu warga Kakaskasen II kepada beritamanado.com.
Ditambahkannya, selain aksi pelemparan, dampak lain yang sangat sering terjadi adalah terganggunya arus lalu lintas. “Para sopir angkutan umum so berulang kali mengutarakan hal ini. Lengkali riki amper-amper mo cilaka gara-gara menghindari itu orgil yang ba potong jalan kage-kage. Blum itu menghindari lemparan batu jang sampe kana pa penumpang. Apa ini blum meresahkan. Oleh sebab itu, dinas terkait musti secepatnya mencarikan solusi atas permasalahan ini. Jangan tunggu setelah ada korban lain,” tegasnya dengan nada tinggi. (req)
Tomohon – Dinas Kesehatan dan Sosial (Dinkesos) Kota Tomohon diminta untuk tidak tutup mata dan secepatnya menyikapi permasalahan sosial yang sedang melanda. Pasalnya, tingkah dari orang gila (orgil) yang berkeliaran bebas di Kota Tomohon mulai menimbulkan keresahan serta kerugian material.
“Ya. Pemkot dalam hal ini instansi terkait jangan tinggal diam dengan hal ini. Ulah orgil di Tomohon mulai menimbulkan kekacauan dan keresahan. Lihat saja, rumah dan kendaraan bermotor mulai jadi sasaran pelemparan sehingga mengakibatkan kaca kendaraan pecah. Ini kebanyakan dilakukan pada malam hari di saat kami sedang tidur. Belum lagi dengan informasi dari teman-teman lain sesama warga dimana ada warung beserta jualannya yang diacak-acak,” ungkap Angky R, salah satu warga Kakaskasen II kepada beritamanado.com.
Ditambahkannya, selain aksi pelemparan, dampak lain yang sangat sering terjadi adalah terganggunya arus lalu lintas. “Para sopir angkutan umum so berulang kali mengutarakan hal ini. Lengkali riki amper-amper mo cilaka gara-gara menghindari itu orgil yang ba potong jalan kage-kage. Blum itu menghindari lemparan batu jang sampe kana pa penumpang. Apa ini blum meresahkan. Oleh sebab itu, dinas terkait musti secepatnya mencarikan solusi atas permasalahan ini. Jangan tunggu setelah ada korban lain,” tegasnya dengan nada tinggi. (req)